Berita

Presiden pertama, Gustavo Petro dan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro di Istana Kepresidenan Caracas pada Selasa 1 November 2022/Net

Dunia

Perdalam Hubungan dengan Maduro, Petro Ingin Kerja Sama Perdagangan dan Keamanan Ditingkatkan

RABU, 02 NOVEMBER 2022 | 13:01 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Perubahan yang sinifikan pada kebijakan Kolombia telah ditunjukkan oleh Presiden pertama dari sayap kiri, Gustavo Petro, melalui normalisasi hubungannya dengan Presiden Venezuela yang bermasalah, Nicolas Maduro.

Niat Petro itu direalisasikan dengan pertemuan resminya dengan Maduro di Istana Kepresidenan di Caracas pada Selasa (1/11).

Petro mengatakan jika membiarkan hubungan yang tidak baik dengan tetangga dekatnya Venezuela sama dengan pilihan untuk bunuh diri, sebab keduanya sama-sama memiliki musuh pemberontak yang kerap menimbulkan kekacauan di wilayah perbatasan.


Dalam pertemuan tersebut, Petro menekankan jika kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerjasama di bidang keamanan dan perdagangan.

Di bidang keamanan, Petro akan meminta dukungan Venezuela untuk berdialog dengan Tentara Pembebasan Nasional (ELN), sebuah kelompok pemberontak Kolombia yang beroperasi di kedua sisi perbatasan.

Selain itu, keduanya juga akan berbagi sumber intelijen untuk mengusut tuntas jaringan perdagangan narkoba.

Sementara itu, di bidang ekonomi dan perdagangan, Petro berupaya melobi agar Venezuela masuk kembali ke Komunitas Bangsa Andes, sebuah kelompok perdagangan dan investasi regional.

Setelah pertemuan itu, Maduro mengatakan bahwa dia telah mendengarkan proposal Petro dan juga tertarik untuk mengembangkan kesepakatan antara kedua negara untuk memproduksi pupuk yang harganya mahal di Amerika Latin, karena perang Ukraina.

"Itu adalah pertemuan yang intens, bermanfaat, dan ekstensif," kata Maduro dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat Associated Press.

Sebelum Petro terpilih pada bulan Juni, pendahulunya telah lama mendukung upaya AS untuk mengisolasi pemerintah Maduro, memberi sanksi pada ekspor minyaknya, dan memaksa Maduro menyelenggarakan pemilihan umum yang bebas dan adil.

Petro berubah arah segera setelah dia dilantik dan menjalin kembali hubungan diplomatik dengan pemerintah Maduro, meskipun pemimpin kiri itu kerap dikritik karena pelanggaran demokrasi dan pelanggaran HAM di negaranya.

Pada Selasa (1/11), pemimpin oposisi, Juan Guaido di Venezuela mengkritik pertemuan Petro dengan Maduro.

"Petro membantu menormalkan pelanggaran HAM di Venezuela dengan mengunjungi diktator Maduro dan memanggilnya seorang presiden," tulisnya di Twitter.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya