Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz bertemu dengan Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar di Ankara/Net
Hubungan diplomatik antara Turki dan Israel mulai mencair setelah kebekuan selama lebih dari satu dekade.
Normalisasi hubungan kedua negara baru kembali dimulai tahun ini ketika Presiden Israel Isaac Herzog mengunjungi Ankara sebagai bagian dari kunjungan pertamanya ke Turki sejak 2008.
Pulihnya hubungan tersebut turut mendorong kerja sama yang terbangun antara masing-masing menteri pertahanan yang telah siap sedia membangun ikatan damai.
Menhan Israel Benny Gantz mengatakan pada Kamis (27/10) telah meminta stafnya untuk melanjutkan hubungan kerja sama dengan Turki setelah pertemuan sebelumnya.
"Seperti yang disepakati dalam pertemuan kami, saya telah menginstruksikan staf saya untuk memulai prosedur yang diperlukan untuk melanjutkan hubungan kerja," kata Gantz pada konferensi pers seperti dimuat
Reuters.Gantz, yang mencalonkan diri sebagai perdana menteri dalam pemilihan Israel minggu depan menyebut pihaknya akan terus berupaya menjaga hubungan dengan Turki.
"Ke depan, kita harus mengadopsi pendekatan yang stabil dan positif dalam hubungan kita dengan menjaga dialog terbuka," kata Gantz.
Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar mengatakan bahwa hubungannya dengan Israel dilandaskan pada stabilitas dan perdamaian.
"Peningkatan hubungan dan kerja sama kami dengan Israel, terutama di bidang-bidang seperti pertahanan, keamanan dan energi, akan mengarah pada perkembangan penting mengenai perdamaian dan stabilitas regional," jelasnya.
Hulusi menyebut jika pemulihan hubungan tersebut akan mempermudah negaranya untuk menyelesaikan selisih pahan dengan Israel, terutama mengenai Palestina.
"Hubungan yang lebih baik dengan Israel akan memfasilitasi penyelesaian beberapa masalah di mana kami memiliki ketidaksepakatan, terutama di Palestina," ujar Hulusi.
Hubungan antara Israel dan Turki sempat tidak baik sejak 2011, ketika Ankara mengusir duta besar Israel menyusul serangan Israel tahun 2010 terhadap kapal bantuan Mavi Marmara ke Gaza, yang menewaskan sepuluh warga Turki.
Hubungan diplomatik dipulihkan pada 2016 dan kedua negara bertukar duta besar. Namun dua tahun kemudian Turki menarik diplomatnya dari Israel dan mengusir utusan Israel ketika pasukan Israel membunuh sejumlah warga Palestina yang ikut serta dalam protes "March of Return" di Jalur Gaza.
Awal tahun ini, Presiden Israel Isaac Herzog mengunjungi Ankara sebagai tanda upaya pemulihan telah dilakukan kedua negara.