Berita

Menlu RI, Retno Marsudi/Net

Dunia

ASEAN Berhasil Kumpulkan Dana Senilai Rp 419 Miliar untuk Bantu Rakyat Myanmar

JUMAT, 28 OKTOBER 2022 | 07:59 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Serangan udara yang dilakukan oleh Junta militer Myanmar pekan lalu di konser Kachin, mengundang banyak kecaman dari berbagai pihak.

ASEAN khususnya, sebagai organisasi regional tempat Myanmar bergabung, mengkhawatirkan bahwa tindak kekerasan yang terus meningkat di negara itu akan memperburuk krisis kemanusiaan dan mempersulit upaya perdamaian.

Segera setelah mendengar kabar tentang kekerasan Junta di Kachin, ASEAN kemudian mengagendakan pertemuan para menteti luar negeri pada Kamis (27/10).


Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai kecaman atas tindak kekerasan yang dilakukan dan upaya ASEAN untuk mengumpulkan bantuan  kemanusiaan lanjutan ke Myanmar.

Menurut Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam press briefingnya mengatakan jika ASEAN kini telah berhasil mengumpukan dana yang cukup banyak senilai 27 juta dolar AS atau setara dengan Rp 419 miliar untuk membantu Myanmar.

"Sekjen ASEAN dalam pertemuan tadi melaporkan bahwa sejauh ini telah diterima komitmen sebesar 27 juta dolar AS untuk bantuan kemanusiaan di Myanmar, terutama untuk fase pertama, yaitu fase life-saving," ujarnya.

Retno menjelaskan bahwa bantuan kemanusiaan ASEAN dibagi dalam dua fase yakni fase pertama, live saving dimana mereka mampu mengumpulkan miliaran rupiah untuk saat ini, dan fase kedua adalah sustaining yang masih terhambat karena junta tidak memberikan akses.

"Fase life sustaining, di mana AHA Centre harus melakukan assessment secara komprehensif. Namun assessment ini belum dapat diselesaikan dengan sempurna karena tidak adanya akses dari Junta militer," jelasnya.

Padahal menurut Retno, upaya bantuan ASEAN ini akan berjalan dengan lancar jika junta juga dapat bekerjasama memberikan jalan bagi distribusi bantuan kemanusiaan.

"Akses merupakan kunci agar bantuan kemanusiaan dapat mencapai rakyat yang memerlukan. Dan isu ini akan ditindaklanjuti oleh Sekjen ASEAN dan AHA Centre," tegasnya.

Konflik antara Junta dan kelompok pemberontak di Myanmar telah terjadi selama bertahun tahun. Serangan terbaru di Kachin pada Minggu lalu (23/10) bahkan memakan hingga 80 korban jiwa.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya