Berita

Pemimpin Blok Quebec Kanada, Yves-Francois Blanchet di serambi House of Commons di Parliament Hill di Ottawa/Net

Dunia

Partai Separatis Quebec Minta Kanada Pisah dari Kerajaan Inggris

RABU, 26 OKTOBER 2022 | 19:42 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pergantian kekuasaan di Inggris setelah kematian Ratu Elizabeth II, dinilai partai separatis Quebec sebagai kesempatan emas untuk Kanada dapat melepaskan diri dari monarki Inggris.

Pemimpin Blok Quebec, Yves-Francois Blanchet pada Rabu (26/10) menganggap kesetiaan kepada kedaulatan asing tidak hanya ketinggalan zaman, tetapi juga mahal.

"Pergantian penjaga baru-baru ini di Inggris adalah kesempatan bagi warga Quebec dan Kanada untuk membebaskan diri dari hubungan monarki yang bobrok," kata Blanchet seperti dimuat Reuters.


Saat ini Kanada adalah anggota persemakmuran dari negara-negara bekas kekaisaran Inggris, yang mengakui raja atau ratu sebagai kepala negara mereka.

Perpindahan kekuasaan ke Raja Charles III setelah kematian Ratu pada 8 September lalu telah menimbulkan banyak pergolakan politik di antara negara-negara persemakmuran.

Negara bagian Quebec menjadi yang paling lantang menyuarakan pemisahan konstitusi dari Inggris karena menurut hasil survey, para penduduknya merasa tidak memiliki kedekatan erat dengan kerajaan.

Untuk memutus hubungan dengan Inggris, Kanada butuh mengamandemen konstitusinya, dengan dukungan setidaknya dari tujuh legislatif provinsi yang mewakili lebih dari 50 persen populasi, ditambah parlemen.

Meski banyak yang ingin Kanada tidak diperintah oleh seorang raja dari negara asing, tetapi sejauh ini hanya ada sedikit kemauan politik untuk reformasi konstitusi tersebut.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya