Berita

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia/Net

Dunia

Tak Indahkan Penolakan Kyiv, Rusia akan Mengangkat Tuduhan 'Bom Kotor' Ukraina di PBB

SELASA, 25 OKTOBER 2022 | 08:00 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rusia akan membawa tuduhan serangan 'bom kotor' yang dilakukan Ukraina ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa (25/10).

Rusia telah mengatakan kepada rekan-rekan dewan bahwa mereka akan mengangkat masalah itu selama pertemuan tertutup, dan mendesak Sekjen PBB Antonio Guterres untuk melakukan semua yang dia bisa untuk "mencegah serangan keji ini. kejahatan agar tidak terjadi," menurut laporan Reuters.

"Kami akan menganggap penggunaan 'bom kotor' oleh rezim Kiev sebagai tindakan terorisme nuklir," tulis Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia dalam sebuah surat kepada Guterres dan Dewan Keamanan.


Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebelumnya telah menanggapi tuduhan Rusia dengan meluncurkan tuduhan balik bahwa Rusia sengaja  merencanakan langkah itu untuk menyalahkan Ukraina. Menteri Luar Negeri Ukraina bahkan sengaja mengundang para ahli untuk mengunjungi fasilitas Ukraina untuk melihat sendiri bahwa Ukraina tidak menyembunyikan apa pun.

Ini dikuatkan oleh Misi Inggris untuk PBB memposting di Twitter pada Senin malam: "Pengingat: Ukraina tidak memiliki senjata nuklir."

Negara-negara Barat turut menolak tuduhan Rusia sebagai dalih untuk mengintensifkan perang selama delapan bulan, yang dimulai pada Februari ketika pasukan Rusia menginvasi negara tetangga Ukraina.

Klaim Rusia bahwa Kyiv berencana untuk menyebarkan apa yang disebut bom kotor,  hulu ledak konvensional yang dicampur dengan bahan radioaktif, biologis atau kimia,  muncul dalam serangkaian seruan antara Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan rekan-rekannya dari beberapa negara NATO.

Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan bersama pada 23 Oktober yang menolak klaim Rusia tersebut.

Letnan Jenderal Igor Kirillov pada Senin (24/10) menegaskan, “Menurut informasi yang kami miliki, dua organisasi di Ukraina memiliki instruksi khusus untuk membuat apa yang disebut bom kotor. Pekerjaan ini sedang dalam tahap akhir.”

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengingatkan agar semua pihak harus menghindari tindakan apa pun yang dapat menyebabkan kesalahan perhitungan agar konflik tidak semakin meruncing.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya