Berita

Pipa Nord Stream/Net

Dunia

Alasan Keamanan Nasional, Swedia Tolak Penyelidikan Gabungan Nord Stream dengan Denmark dan Jerman

SABTU, 15 OKTOBER 2022 | 16:19 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Proposal kerja sama yang diajukan European Union Agency for Criminal Justice Cooperation (Eurojust) untuk membentuk tim investigasi gabungan Nord Stream, mendapat penolakan dari Swedia.

Menurut Jaksa Swedia, Mats Ljungqvist, pada Jumat (14/10), keputusan tersebut diambil karena pemerintah tidak ingin terikat dengan komitmen saling berbagi informasi rahasia yang akan mengancam keamanan nasionalnya.

"Investigasi semacam itu akan mencakup perjanjian hukum yang mengharuskan Swedia berbagi informasi yang dianggap rahasia. Tetapi karena ada informasi yang harus kami simpan karena terkait langsung dengan keamanan nasional," kata Mats Ljungqvist seperti dimuat TASS.


Ljungqvist mengkonfirmasi penolakan tersebut setelah sebuah laporan media Jerman, Der Spiegel, pada Jumat (14/10) mengungkapkan bahwa Swedia telah menolak rencana untuk penyelidikan bersama dengan Denmark dan Jerman, mengutip sumber-sumber keamanan.

Bulan lalu, empat kebocoran di jaringan pipa gas Nord Stream terdeteksi di laut Baltik dekat zona ekonomi ekslusif Swedia dan Denmark.

Badan Energi melaporkan bahwa sejumlah besar gas telah tumpah ke laut. Setelah itu, penyelidik dari Dinas Keamanan Federal Rusia memulai kasus pidana atas tindakan terorisme internasional sehubungan dengan ledakan Nord Stream.

Pada 3 Oktober, kantor kejaksaan Swedia menyatakan bahwa area di mana pipa gas bocor harus ditutup untuk pemeriksaan TKP. Tiga hari kemudian, Polisi Keamanan dan Kantor kejaksaan Swedia melaporkan bahwa pemeriksaan TKP telah selesai. Saat ini bukti telah diambil dan penyelidikan terus berlanjut.

Akan tetapi, Swedia tak mau membagikan hasil penyelidikannya pada negara NATO lainnya melalui platform Eurojust yang memfasilitasi perjanjian hukum antara otoritas dua negara atau lebih terkait masalah kriminal.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya