Berita

Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko dan Presiden Rusia, Vladimir Putin/Net

Dunia

Pakar: Rusia Pada Akhirnya Bisa Paksa Belarusia Ikut Perang Lawan Ukraina

SABTU, 15 OKTOBER 2022 | 15:37 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kesepakatan Presiden Belarusia Aleksander Lukashenko dan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk sama-sama mengerahkan pasukan mereka, telah memungkinkan Minsk terlibat lebih jauh dalam perang Kremlin di Kyiv.

Menurut seorang pakar Rusia di Royal United Services Institute yang berbasis di London, Natia Seskuria, saat ini Putin sangat mungkin memaksa Belarusia ikut mendukungnya dalam perang, terlebih sejak serangan balik Ukraina yang membuatnya tidak memiliki banyak pilihan.

"Meskipun Lukashenko berusaha untuk menghindari keterlibatan langsung dalam perang, ia mungkin terseret ke dalam konflik di bawah  tekanan Putin. Tindakan Kremlin yang mulai membentuk kekuatan regional, menunjukkan seberapa khawatirnya mereka dengan peningkatan Kyiv. Sehingga menarik Belarusia adalah opsi yang tersedia," jelasnya.


Keinginan Putin untuk terus melanjutkan perang, dinilai Seskuria sebagai alasan utama Kremlin dapat menyeret pasukan Lukashenko. Terlebih keduanya juga memiliki hubungan yang dekat baik dalam sejarah persatuan Uni Soviet maupun kerjasama pertahanan yang telah lama dibangun.

"Pasukan Rusia semakin berjuang di medan perang, dan Putin mungkin memaksa Lukashenko untuk secara resmi bergabung dalam perang. Rusia dan Belarusia juga terikat dalam hubungan sejarah kebesaran Uni Soviet dan kerjasama militer bersama,"  ujarnya.

Keberhasilan Rusia dalam mengemas serangan balik Ukraina di jembatan Krimea sebagai bagian dari tindakan terorisme, telah meyakinkan Lukashenko bahwa Kyiv merupakan ancaman nyata yang harus dilawan bersama.

"Ini adalah pilihan yang paling tidak menguntungkan bagi Lukashenko. Namun, sejak pemilihan presiden 2020 dan tindakan keras para pengunjuk rasa di Belarus, kelangsungan politiknya sangat bergantung pada dukungan Moskow. Putin bisa menggunakan pengaruh tersebut untuk memaksa," kata Seskuria.

Di sisi lain, seorang analis risiko yang berfokus pada Ukraina, Alex Kokcharov menyatakan keraguanya bahwa Belarusia akan terlibat langsung dalam konflik tersebut.

"Salah besar jika NATO menjadikan Belarusia sebagai musuhnya karena mendukung Rusia. Apalagi jika melihat angkatan bersenjata Lukashenko yang kecil dan kurang terlatih, dampaknya menjadi tidak begitu terasa," ungkapnya.

Menurutnya Lukashenko kemungkinan berusaha hanya untuk menyenangkan Rusia dengan menunjukkan bahwa dia setidaknya melakukan sesuatu di area keamanan Kremlin.

Sejalan dengan Alex, pakar politik Jerman dengan fokus khusus pada Rusia dan Eropa Timur, Sergej Sulenny mengatakan bahwa pernyataan Lukashenko baru-baru ini tampaknya menjadi bagian dari permainan 'satu langkah maju, satu langkah mundur' untuk menyenangkan Putin tanpa mengambil risiko sendiri.

"Dia mencoba memberikan sebagian dari apa yang diinginkan Putin (keterlibatan Belarus dalam perang), tetapi tanpa melakukannya," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya