Berita

Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga/RMOL

Politik

Jamiluddin Ritonga: Pileg Terbuka dan Tertutup Sama-sama Rentan Money Politic

SABTU, 15 OKTOBER 2022 | 03:04 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Jelang pemilihan umum (Pemilu), dalam praktiknya pemilihan legislatif rentan terhadap upaya transaksional antara calon legislatif dan rakyat. Hal itu disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD yang mengusulkan Pileg tertutup perlu dilaksanakan.

Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga berpendaat, kasus politik uang memang banyak terjadi selama menerapkan Pileg terbuka yang merupakan realitas pemilihan umum di Indonesia.

"Hanya saja, tidak semua Caleg yang menggunakan money politic otomatis terpilih. Sebaliknya, banyak juga Caleg yang tidak menggunakan money politic tapi yang bersangkutan terpilih,” ucap Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (14/10).

Oleh karena itu, kata Jamiluddin, tidak ada jaminan Caleg yang menggunakan money politik akan terpilih. Sebab, sebagian masyarakat sudah cerdas sehingga mereka menerima uang dari si caleg tapi tidak memilihnya.

"Kasus seperti itu sangat banyak, sehingga banyak Caleg yang mengeluarkan banyak uang tapi tidak terpilih yang akhirnya menjadi sedikit gila,” katanya.

Menurutnya, Pileg tertutup juga tidak bersih dari money politic. Sebab, dengan Pileg tertutup masing-masing Caleg berlomba-lomba mendapat nomor urut pertama, kedua dan ketiga.

"Untuk mendapatkan nomor urut cantik itu juga rentan money politic. Siapa yang berani bayar tinggi akan sangat berpeluang mendapat nomor cantik tersebut,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Jamiluddin, partai politik juga menjadi dominan dalam menetapkan Caleg untuk mendapatkan nomor cantik. Hal itu memberi ruang untuk kolusi, sehingga tidak selamanya yang mumpuni mendapat nomor cantik.

"Siapa yang dekat dengan petinggi partai yang kerap berpeluang mendapat nomor cantik. Kolusi seperti ini juga sangat rentan terjadi saat menetapkan Caleg untuk mendapatkan nomor cantik,” katanya.

"Jadi, Pileg terbuka dan Pileg tertutup sama-sama rentan terjadinya money politik. Bahkan Pileg tertutup juga rentan terjadinya kolusi,” demikian Jamiluddin.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya