Berita

Ilustrasi/Net

Publika

Manusia dan Kewaspadaan Post Pandemi

JUMAT, 14 OKTOBER 2022 | 11:03 WIB | OLEH: YUDHI HERTANTO

BERBEKAS! Pandemi menyisakan dampak turunan, bahkan ketika status dunia selangkah lagi diambang kebebasannya. Tidak hanya faktor persoalan kesehatan yang langsung terhubung dengan pandemi, dunia juga menanggung dampak ekonomi, sosial dan politik setelahnya.

Satu hal yang paling penting dijaga selama pandemi maupun sesudahnya, adalah kewaspadaan.

Salah satu bentuk nyata dari dampak pandemi, adalahnya berkurangnya indeks harapan hidup manusia di tingkat dunia. Sesuai dengan hasil lansiran PBB, diketahui bila usia harapan hidup mengalami penurunan dari 72.8 tahun di 2019, menjadi 71 tahun pada 2021.

Begitu banyak nyawa yang direnggut bersamaan dengan keberadaan pandemi, hingga menurunkan angka harapan hidup global.

Selain itu, kecemasan timbul bersamaan dengan pola pendidikan yang ditopang pola pembelajaran jarak jauh berbasis online. Terbentuknya generasi yang hilang -lost generation sebagai akibat terhambatnya proses pendidikan langsung mengandalkan interaksi fisik.

Hal itu muncul sebagai konsekuensi kehilangan momen belajar -learning lost dari ketiadaan relasi komunikasi dua arah guru dan murid.

Berbagai hal yang hadir di dalam pandemi, membentuk kesadaran dunia untuk membangun mekanisme sistem kesehatan universal, membekali diri dengan pengetahuan baru untuk bersiap menghadapi potensi pandemi selanjutnya.

Konektivitas dunia yang saling terhubung, menyebabkan konsep kesehatan menjadi bersifat menyeluruh -holistik, sebagai sebuah kesatuan global.

Bekalan tersebut menjadi agenda pembahasan pada rapat G20, tentu harapan besar disematkan pada tahap eksekusinya nanti, tidak hanya berkalang gagasan yang mengawang, tetapi dalam bentuk implementasi praktis di tingkat dunia.

Formatnya harus mampu diterjemahkan sebagai upaya bersama untuk melindungi kepentingan populasi dunia, pandemi menjadi ancaman bagi kemanusiaan.

Dunia kini juga tengah bersiap untuk perfect storm, ancaman badai yang sempurna di bidang sosial ekonomi. Persis sebagaimana Bank Dunia menyebut korelasi antara biaya kesehatan dengan biaya ekonomi, semasa pandemi menggila sekitar 2 tahun terakhir.

Kenaikan harga berbagai komoditas, ketidakstabilan relasi global akibat tersulut perang membuat banyak hal liar terjadi.

Dimensi persoalan yang terjadi setelah pandemi, semakin menjelaskan esensi pokok dari kepentingan untuk berkolaborasi. Kesadaran tentang peran bersama perlu ditumbuhkan, mengatasi sekat kepentingan domestik.

Problematika pandemi termasuk post pandemi, menjadi milik dunia secara kolektif, upaya penyelesaiannya terletak pada kemampuan membangun kerangka kerja sama strategis.

Sekali lagi kewaspadaan kita akan diuji di tengah gelombang badai dunia. Bila solusi bersama dalam aras global menjadi pekerjaan besar, maka pekerjaan rumah yang dapat diselesaikan adalah membangun mekanisme soliditas seluruh entitas nasional.

Pada kondisi terakhir itu, perlu kelegaan semua pihak, termasuk para elite untuk bisa lebih banyak bekerja bagi kepentingan publik.

Ranah politik lokal dan agenda kontestasinya yang akan menjelang, sudah pasti menjadi indikator dasar dari bagaimana kepentingan publik diutamakan, lebih dari sekadar diperbincangkan sebagai bahan kampanye.

Bilamana hari-hari ini arus besar yang dibicarakan sebatas konsolidasi kekuatan dan figur tokoh yang hendak diusung, maka sudah sepantasnya formulasi gagasan mulai disuarakan.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Komjen Dedi Ultimatum, Jangan Lagi Ada Anggapan Masuk Polisi Bayar!

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:12

UPDATE

Pengurus Serikat Pekerja Kuatkan Gugatan Pensiunan Pegadaian

Kamis, 13 Februari 2025 | 01:34

Platform Telkom Genjot Kualitas Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik

Kamis, 13 Februari 2025 | 01:19

Tokoh Dayak: Pilbup Barito Utara Cukup Lancar

Kamis, 13 Februari 2025 | 00:53

Wujudkan Energi Bersih, Pertamina Sulap Gas Suar Kilang Menjadi Listrik

Kamis, 13 Februari 2025 | 00:31

Terdakwa Kasus Narkoba Berhasil Diringkus Usai Buron 10 Tahun

Kamis, 13 Februari 2025 | 00:13

Kerja Sama "Two Countries Twin Parks" Genjot Investasi Sektor Industri

Rabu, 12 Februari 2025 | 23:45

Erdogan Hadiahkan Mobil Listrik Togg T10X pada Prabowo

Rabu, 12 Februari 2025 | 23:35

Cukong Trump Tekor Rp3.300 Triliun, IHSG Berbalik Lompat 1,74 Persen

Rabu, 12 Februari 2025 | 23:31

Biaya Perjalanan Dinas Hingga Rapat Dipangkas Polri Demi Efisiensi

Rabu, 12 Februari 2025 | 23:17

Warga Pesisir Pulau Jawa Terancam Ditelan Laut

Rabu, 12 Februari 2025 | 22:55

Selengkapnya