Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Krisis Sudan: Kasus Malaria Melonjak dan Jutaan Anak Menderita Kekurangan Gizi

JUMAT, 14 OKTOBER 2022 | 09:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kondisi ekonomi dan sosial Sudan Selatan saat ini dilaporkan semakin terpuruk akibat dicengkaram sejumlah masalah termasuk banjir yang meluas dan konflik antarkomunal.

Laporan terbaru badan amal Inggris Save the Children pada Jumat (13/10) bahkan menyebutkan bahwa sekitar 1,4 juta anak di bawah usia lima tahun di negara itu telah menderita kekurangan gizi.

Dikatakan bahwa negara termuda di dunia yang memiliki cadangan minyak yang besar itu kini terhuyung-huyung dari krisis kelaparan terburuk sejak kemerdekaan dari Sudan pada 2011.


"Situasi telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir dengan lebih dari 615.000 orang terkena dampak banjir skala besar selama empat tahun berturut-turut yang belum pernah terjadi sebelumnya, menghancurkan rumah, tanaman," kata Save the Children dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat AFP.

Tak hanya itu, Save the Children juga menyebutkan bahwa kasus malaria dan gigitan ular juga melonjak, di mana anak-anak dan wanita menjadi pihak yang sangat terpukul.

"Banjir ditambah dengan lingkaran setan konflik antaretnis yang sering mematikan telah membuat ribuan orang mengungsi dari rumah mereka," kata badan amal itu, mendesak masyarakat internasional untuk tidak mengabaikan Sudan Selatan atau mengalihkan dana ke krisis lain.

"Nilai mata uang lokal juga merosot hampir 40 persen tahun ini," tambah Save the Children.

Sebelumnya Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), dalam laporannya pada Selasa mencatat ada sekitar 909.000 orang terkena dampak banjir di sembilan dari 10 negara bagian.

Sudan Selatan, seperti banyak negara di Afrika sub-Sahara, telah menderita akibat perang di Ukraina yang telah membuat harga pangan dan bahan bakar global melonjak.

Maret lalu Program Pangan Dunia PBB telah memperingatkan bahwa lebih dari 70 persen dari 11 juta penduduk Sudan Selatan akan menghadapi kelaparan ekstrem tahun ini karena bencana alam dan kekerasan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya