Berita

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg/Net

Dunia

Stoltenberg: Kecil Kemungkinan NATO Menggunakan Senjata Nuklir

JUMAT, 14 OKTOBER 2022 | 07:51 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

RMOL.  NATO tidak akan menggunakan senjata nuklir, tetapi jika situasi berubah dan Rusia ternyata menggunakan nuklirnya dalam perang di Ukraina, maka aliansi itu tidak segan untuk memberikan tindakan yang setimpal.

Dalam pidatonya pada pertemuan para menteri pertahanan NATO, Kamis (13/10), Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengemukakan bahwa aliansi akan terus memantau langkah Rusia.

"Peluang NATO untuk menggunakan senjata nuklir sangat kecil," katanya.

“Sementara, retorika nuklir Rusia berbahaya, sembrono. Dan mereka tahu bahwa jika mereka menggunakan senjata nuklir untuk melawan Ukraina, itu akan memiliki konsekuensi yang parah. Dan mereka juga tahu bahwa perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh diperangi,” tambahnya, seperti dikutip dari Reuters,

Jaminan Stoltenberg bahwa kecil kemungkinan NATO menggunakan senjata nuklir muncul ketika para pemimpin AS berkomentar bahwa Rusia akan mendapat tanggapan atas langkahnya yang semakin berani di Ukraina.

Stoltenberg menggemakan peringatan lain tentang "konsekuensi parah" jika Rusia bergerak untuk menggunakan senjata nuklir dan mengatakan bahwa NATO telah mengomunikasikan hal ini ke Moskow.

Apa yang disebut 'kecil kemungkinan' bisa saja menjadi hal yang 'sangat penting' ketika Rusia tidak juga mengindahkan peringatan  NATO, menurutnya.

"Kami tidak akan membahas persis bagaimana kami akan merespons. Tapi tentu saja, ini secara fundamental akan mengubah sifat konflik. Ini berarti bahwa garis yang sangat penting telah dilewati. Bahkan penggunaan senjata nuklir yang lebih kecil akan menjadi hal yang sangat serius, yang secara fundamental mengubah sifat perang di Ukraina dan tentu saja, itu akan memiliki konsekuensi,” kata Stoltenberg.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan paka pekan lalu bahwa Barat begitu gencar menggenakan isu 'penggunaan senjata nuklir' untuk mengobarkan api dalam konflik Ukraina-Rusia, untuk kemudian menimpakan kesalahan kepada Moskow.  

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov juga mengatakan hal yang sama, bahwa Barat menggunakan 'kebohongan dan manipulasi' yang berusaha menampilkan Rusia sebagai sumber ancaman nuklir. 

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya