Berita

Presiden Bank Dunia, David Malpass/Net

Dunia

Kerap Jadi Negara Kreditur, Presiden Bank Dunia Sarankan India Dorong Keberlanjutan Utang Saat Pimpin G20

KAMIS, 13 OKTOBER 2022 | 11:46 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Dua bulan menjelang berakhirnya presidensi Indonesia di G20, India akan resmi mengambil alih tanggung jawab sebagai pemimpin selanjutnya. Sebagai organisasi ekonomi besar di dunia, forum ini diharapkan dapat berkontribusi nyata bagi kemajuan ekonomi negara-negara anggota bahkan seluruh dunia.

Presiden Bank Dunia, David Malpass, berharap India dalam kepemimpinannya di G20  dapat menjadi motor penggarak pertumbuhan ekonomi negara berkembang hingga miskin melalui program keberlanjutan utang.

"Ada potensi fokus pada utang. Melihat bagaimana keterlibatan India dalam bentuk pinjaman dan restrukturisasi utang di Sri Lanka senilai Rp 61,3 triliun. India juga menjadi kreditur utama bagi negara-negara Afrika," jelasnya menjelang Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Washington pada Jumat (7/10).


Malpass mencoba untuk mengarahkan perhatian India pada berbagai permasalahan yang dihadapi berbagai negera. Ia yakin jika forum G20 yang dipimpin India ke depannya akan semakin baik jika memfokuskan pada isu pinjaman negara.

"Saya pikir dunia berada pada titik di mana ada kemajuan yang dapat dibuat untuk kerangka kerja bersama yang lebih efektif. Jadi sebagai Ketua G20 tahun depan, India memiliki peluang di sana,” ujarnya.

Menurut Malpass, India juga sebenarnya telah menggaungkan komitmen keberlanjutan utang sebagai prioritas negara, sebagaimana yang dikatakan Menteri Luar Negeri India, S. Jaishankar selama kunjungannya di PBB dan AS pekan lalu.

"Saya juga telah berbicara dengan Perdana Menteri Modi tentang itu dan India menyadari bahwa ada kesulitan utang di negara-negara sekitarnya juga, jadi ini sangat relevan dengan India," kata Malpass.

Lebih lanjut, Malpass menjelaskan bahwa tak hanya peran piutang, India juga dapat mendorong kebijakannya di G20 untuk memajukan pendidikan dan   kepedulian terhadap perubahan iklim yang kini semakin mengkhawatirkan.

"Terjadi peningkatan kemiskinan pendidikan, dengan 70 persen anak-anak di negara berkembang tidak dapat membaca. Untuk G20 India, ini adalah peluang besar. India dapat menjadi pemimpin dalam pendidikan,” ujarnya.

"Melihat pentingnya adaptasi perubahan iklim, maka itu juga sangat penting bagi India dan untuk G20 secara keseluruhan," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya