Berita

Kericuhan di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema Vs Persebaya/Net

Hukum

Temuan Komnas HAM, Over Kapasitas di Stadion Kanjuruhan Sebabkan Banyaknya Korban

KAMIS, 13 OKTOBER 2022 | 03:57 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemukan fakta bahwa pemicu banyaknya korban akibat kelebihan kapasitas atau over capacity di Stadion Kanjuruhan saat laga Arema Vs Persebaya.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan, Stadion Kanjuruhan hanya berkapasitas 38.054 orang. Namun, jumlah tiket yang dicetak melebihi saat laga Arema melawan Persebaya pada Sabtu 1 Oktober 2022.

"Ini postur stadion yang berkapasitias 38 ribu sekian, termasuk ukuran pintu. Dan soal tiket yang begitu banyak, padahal 38 ribu. Dan akan diteliti mengenai pencetakan yang melebih kapasitas stadion. Dan ini menjadi salah satu penyebab kejadian ini terjadi," kata Anam kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Rabu (12/10).

Karena over, kata Anam, kemudian pihak Polres Malang berkoordinasi kepada PT LIB untuk memuat permohonan agar PT LIB dapat mengurangi tiket yang dijual.

"Kapolres di saat seperti ini berkomunikasi tidak bisa berubah dan sebagainya, sehingga membuat surat kepada PT LIB yang itu meminta supaya tiket itu dikurangi. Itu kami juga dapat cukup lengkap komunikasinya termasuk dokumen resminya, termasuk angka penontonnya minta dikurangi," kata Anam.

Namun, pengurangan penonton merujuk kapasitas Stadion Kanjuruhan tak bisa dilakukan. Sebab, tiket laga Arema melawan Persebaya sudah tercetak 43 ribu.

"Jadi, di saat itu sudah ada permintaan penurunan, tapi ya itu kondisinya karena sudah dicetak 43 ribu dan sudah dipesan 42.516 tiket," tuturnya.

Hal itulah yang didalami Komnas HAM, karena resminya di angka 38 ribu. Namun, kenapa tiket yang dicetak melebih kapasitas stadion.

"Karena itu salah satu yang mengakibatkan situasi ini banyak mengalami jatuh korban," pungkasnya.



Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya