Berita

Empat produk obat batuk yang diproduksi Maiden Pharmaceuticals terkait kematian 69 anak di Gambia/Net

Dunia

India Setop Produksi Obat Batuk Terkait Kematian 69 Anak di Gambia yang Gagal Ginjal

RABU, 12 OKTOBER 2022 | 16:42 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemerintah India akhirnya menghentikan produksi empat obat sirup buatan pabrik Maiden Pharmaceuticals yang diduga kuat menjadi penyebab meninggalnya 69 anak di Gambia.

Menteri Kesehatan negara bagian Haryana, Anil Vij mengatakan pihak berwenang telah memeriksa pabrik Maiden di Kota Sonepat dan menemukan setidaknya 12 pelanggaran praktik. Sebagai tindak lanjut, otoritas memerintahkan penghentian produksi.

Dimuat The Straits Times pada Rabu (12/10), tidak dijelaskan detail dari 12 pelanggaran tersebut. Namun ini dinilai menjadi salah satu insiden terburuk dalam dunia farmasi India, negara yang dijuluki sebagai "apotek dunia".


Pekan lalu, Gambia melaporkan kematian 69 anak-anak yang dinyatakan mengalami cedera ginjal akut yang kemungkinan terkait dengan sirup obat batuk yang dibuat di India, dan diimpor melalui perusahaan yang berbasis di AS ini.

Empat produk obat batuk Maiden yang dimaksud yaitu Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup.

Berdasarkan analisa laboratorium, telah ditemukan jumlah diethylene glycol dan ethylene glycol yang "tidak dapat diterima", yang dapat menjadi racun dan menyebabkan cedera ginjal akut.

Diethylene glycol dan ethylene glycol sendiri merupakan senyawa yang biasa digunakan sebagai antibeku dan cairan rem pada mobil dan industri lainnya. Zat ini juga digunakan sebagai alternatif yang lebih murah dalam beberapa produk farmasi untuk gliserin, pelarut atau zat pengental dalam obat.

Menurut laporan dari pengontrol obat Haryana, pabrik Maiden tidak melakukan pengujian kualitas propilen glikol yang kemungkinan mengakibatkan insiden berbahaya ini terjadi.

Kementerian Kesehatan India mengatakan sampel dari keempat produk Maiden yang diekspor ke Gambia telah dikirim untuk melakukan pengujian ke laboratorium federal, dan hasilnya akan digunakan untuk mengambil tindakan lebih lanjut kepada perusahaan farmasi tersebut, serta memberikan kejelasan tentang masukan yang diterima dari WHO.

Menurut laporan dari pihak berwenang India, sirup tersebut hanya disetujui untuk diekspor ke wilayah Gambia. Namun WHO mengatakan obat tersebut kemungkinan telah pergi ke tempat lain melalui pasar informal.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya