Berita

Presiden Belarusia Aleksander Lukashenko/Net

Dunia

Antisipasi Serangan Ukraina ke Belarusia, Lukashenko Kerahkan Pasukan

RABU, 12 OKTOBER 2022 | 09:32 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sekutu paling dekat Moskow, Belarusia, memutuskan mengirimkan tentaranya untuk berjuang bersama  Rusia, di tengah kekhawatiran akan potensi serangan Ukraina yang diarahkan pada wilayahnya.

Presiden Belarusia, Aleksander Lukashenko menuduh Ukraina tengah merencanakan serangan ke Ibu Kota Minsk dan setuju mengerahkan kekuatan militer regional gabungan selama pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di St. Petersburg akhir pekan ini.

Lukashenko mengatakan pelatihan pasukan telah dimulai beberapa hari yang lalu, bertepatan dengan serangan di Jembatan Krimea. Ia memperingatkan jika tak segan mengirimkan lebih dari seribu tentara untuk Moskow.


"Jika Anda menginginkan perdamaian, Anda harus bersiap untuk perang," ujarnya pada Selasa (11/10) seperti dimuat Atalayar.

Selain Ukraina, Lukashenko juga menargetkan negara-negara tetangga lainnya seperti Lituania dan Polandia, yang dituduh bekerja sama dengan Kyiv untuk melatih ekstremis Belarusia dalam melakukan serangan teroris dan sabotase.  

Tak hanya itu, Lukashenko turut menyalahkan AS dan Uni Eropa karena menyembunyikan buronan dari Minsk yang semakin memperburuk situasi.

Juru bicara urusan luar negeri Uni Eropa, Peter Stano, segera membantah tuduhan Lukashenko, yang tidak berdasar dan mendesak rezim di Minsk untuk menahan diri dari perang yang brutal dan ilegal tersebut.  

"Brussels juga menuntut agar Minsk segera berhenti mengizinkan wilayahnya menjadi landasan peluncuran serangan udara Rusia ke Ukraina. Jika Belarusia terlibat dalam perang, UE akan merespons dengan sanksi baru yang lebih kuat," tegasnya.

Mantan wakil Menteri Luar Negeri Belarusia yang ada di pengasingan, Andrei Sannikov, menyebut Lukashenko terjebak antara tekanan Rusia untuk membantu pasukannya di Ukraina dan opini publik, karena ia sadar bahwa mengerahkan militer Belarusia tidak akan disukai penduduknya.

"Minsk akan tetap berpartisipasi dalam perang karena dia tidak punya pilihan lain. Dia (Lukashenko) tidak membuat keputusan. Putin yang membuat keputusan dan memberi tahu dia apa yang harus dilakukan," jelasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya