Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Vaksin Covid-19 Semprot Hidung AstraZeneca Gagal Uji Coba Pertama

SELASA, 11 OKTOBER 2022 | 12:51 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Vaksin semprot hidung yang sedang gencar dikembangkan oleh perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca, telah mengalami kegagalan dalam proses uji coba pertamanya.

Menurut para peneliti di Universitas Oxford, vaksin semprot tersebut tidak memberikan respon imun yang kuat terhadap Covid-19 secara keseluruhan dalam jaringan mukosa hidung atau pun ke seluruh bagian tubuh.

Kepala peneliti, Sandy Douglas mengatakan penyebab dari kegagalan ini karena adanya kemungkinan vaksin tersebut tertelan dan hancur di dalam perut.


Temuan itu kemudian telah dipublikasikan di jurnal akses terbuka eBioMedicine The Lancet, seperti dimuat The Hindustan Times, Selasa (11/10).

Vaksin semprot yang gagal ini telah di uji melalui 30 relawan berusia 18 tahun hingga 40 tahun yang telah direkrut untuk melakukan imunisasi awal, dan pada 12 orang lainnya sebagai vaksinasi booster.

AstraZeneca sendiri pernah berhasil membuat Flumist, vaksin flu serupa dalam bentuk nasal spray, yang selama ini dipandang sebagai alternatif lain dari pemberian vaksin melalui jarum suntik yang berpotensi memberikan perlindungan lebih di lokasi utama serangan virus, yaitu saluran pernapasan.

“Kami percaya bahwa pengiriman vaksin ke hidung dan paru-paru tetap merupakan pendekatan yang menjanjikan, tetapi penelitian ini menunjukkan kemungkinan ada tantangan dalam menjadikan semprotan hidung sebagai pilihan yang andal,” kata Douglas.

Lebih lanjut Douglas dan para peneliti lainnya mengatakan mereka memerlukan waktu lebih banyak lagi untuk mengembangkan vaksin hidung yang menjanjikan ini, yang dapat memblokir penularan virus dari pernapasan menggunakan rute pengiriman yang aman dan praktis dalam skala besar.

Sementara itu studi sebelumnya di China telah mendukung potensi untuk vaksin hidung, dan sebuah versi telah dilisensikan di India, namun data peer-review yang mendukung penggunaan produk tersebut kata Douglas, sampai saat ini belum dirilis. Uji coba di Oxford yang didukung oleh AstraZeneca dan NIHR Pusat Penelitian Biomedis Oxford, telah dimulai pada pertengahan 2021 lalu, dan akan berakhir pada 2022 mendatang.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya