Berita

Denmark/Net

Dunia

Denmark Negara Terbaik untuk Bekerja: Gaji Tinggi, Jam Kerja Rendah, dan Cuti Tahunan 25 Hari

SELASA, 11 OKTOBER 2022 | 10:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

RMOL.  Denmark dan Finlandia adalah negara terbaik untuk para bekerja. Penelitian yang dilakukan oleh William Russell, sebuah perusahaan asuransi internasional, menunjukkan bahwa dua negara tersebut melindungi hak-hak pekerja dengan baik.

Selain memberikan gaji yang tinggi, jam kerja di Denmark sangat rendah. "Bahkan mereka memberikan cuti tahunan minimal 25 hari," kata penelitian itu.

Sementara Finlandia menetapkan skor yang sangat tinggi pada Indeks Hak Buruh, menunjukkan bahwa Finlandia benar-benar negara yang peduli dengan situasi dan penghasilan rata-rata pekerja, seperti dilaporkan Manifestation, Senin (10/10).


Hasil penelitian tersebut juga menempatkan Meksiko sebagai negara terburuk untuk bekerja. Meksiko memiliki upah yang rendah dengan jam kerja yang panjang.

"Meksiko juga memiliki pelanggaran sistematis terhadap hak-hak pekerja di negara ini,” kata penelitian.

Setelah Meksiko, negara terburuk kedua di dunia untuk bekerja adalah Amerika Serikat (AS) karena kurangnya jaminan cuti hamil, liburan berbayar, dan cuti tahunan. Ini tentu mengejutkan mengingat sejauh ini AS selalu menggembar-gemborkan masalah hak.

Tempat ketiga dalam penelitian itu adalah Yunani. Negara ini memiliki upah yang rendah, jam kerja yang panjang dan kurangnya perlindungan hak-hak pekerja.

Negara berikut yang 'buruk untuk bekerja' adalah  Korea Selatan dan Israel.

Israel memiliki kondisi kerja yang buruk dan tunjangan yang sedikit.  Israel memiliki rata-rata minggu kerja yang sangat tinggi yaitu 36,6 jam dan cuti tahunan hanya 12 hari.

Meski demikian, Israel cukup baik dalam hal cuti hamil, yaitu 27 minggu. Untuk masalah ini Israel menduduk peringkat keenam terbaik di dunia. Negara lain yang memerhatikan hak cuti hamil adalah Estonia, Inggris, Irlandia, Slovakia, dan Republik Ceko.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya