Berita

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali/Net

Politik

Hasto Sindir Nasdem Punya Capres Sendiri dan Tinggalkan Jokowi, Ahmad Ali: Kami Bukan Anak Buah PDIP

SELASA, 11 OKTOBER 2022 | 09:43 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pernyataan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto soal bendera Belanda yang dirobek warna birunya, dinilai sebagai sindiran kepada Partai Nasdem. Pasalnya, Hasto menyebut Nasdem memilih untuk mengusung capres sendiri sehingga lepas dari koalisi pemerintahan Jokowi.

Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali menegaskan, partainya memiliki sikap untuk menentukan calon presidennya sendiri. Ahmad Ali bahkan menyindir balik PDIP yang kurang mendengar aspirasi Presiden Joko Widodo.

"Apa PDIP mendengar suara Jokowi? Bukankah PDIP menempatkan Pak Jokowi sebagai petugas partainya? Kami bukan anak buah PDIP bos, kami tak harus menunggu PDIP," jelas Ali kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (11/10).


"Kami ini, sekali lagi, berada di koalisi ini bukan karena PDIP, karena Pak Jokowi,” tegas Ali

Ia pun meminta Hasto untuk tidak melakukan manuver dengan cara kurang elegan, seperti menyindir dan mengkritik partai politik lain yang telah menentukan calon presidennya sendiri untuk 2024.

"Jadi, jangan saling membuat kegaduhan, tak usahlah kita saling menyindir, saling menuding, sok paling loyal. Kita tahu lah bagaimana kader-kader mereka memperlakukan pemerintahan Pak Jokowi seperti apa,” katanya.

"Mengkritik Pak Jokowi seperti apa, bagaimana simbol mengkata-katai Pak Jokowi seperti apa, apa itu disebut etika?” imbuhnya.

Menurutnya, setiap partai politik memiliki haknya sendiri untuk menentukan pilihan. Bukan karena berkoalisi lantas harus ikut bergabung dalam menentukan calon presiden.

Karena partai politik memiliki kedaulatannya sendiri untuk menentukan arah politiknya. Pun menentukan kebijakannya, kata Ali.

"Kalau yang dilakukan Partai Nasdem ini tidak sesuai dengan kehendak rakyat, ya kami akan menanggung, bukan PDIP. Jangan sok mewakili masyarakat lah,” tutup Ahmad Ali.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya