Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Rusia Bantah Ubah Strategi Operasi Militer di Ukraina

SELASA, 11 OKTOBER 2022 | 06:47 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Rusia membantah desas-desus yang menyebutkan bahwa operasi militer di Ukraina sedang dirancang ulang menjadi kampanye kontra-terorisme, menyusul serangan Kyiv di Jembatan Krimea.

Itu terungkap saat juru bicara Kremlin Dmitry Peskov ditanya tentang kemungkinan perubahan strategi Rusia.

“Saat ini, tidak ada keputusan yang dibuat dalam hal ini," katanya, seperti dikutip dari RT, Senin (10/10).

Sebelumnya, Peskov mengatakan bahwa keputusan untuk menetapkan kampanye Rusia di Ukraina sebagai operasi kontra-terorisme hanya dapat dilakukan oleh Presiden Vladimir Putin.

Jubir Kremlin juga mengatakan belum ada keputusan untuk memberlakukan darurat militer di wilayah Rusia yang menjadi sasaran serangan Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.

Komentar Peskov muncul setelah Putin menyatakan serangan baru-baru ini di Jembatan Krimea, yang menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Krimea, adalah sebuah tindakan terorisme yang dilakukan oleh dinas keamanan Ukraina (SBU).

"Rezim Kyiv telah menggunakan metode teroris sejak lama," kata Putin pada Senin, mengutip pembunuhan tokoh masyarakat sebagai contoh, dan penembakan membabi buta kota Donbass dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye.

“Secara de facto, rezim Kyiv telah menempatkan dirinya setara dengan kelompok teroris internasional, yang paling menjijikkan di antara mereka. Meninggalkan kejahatan seperti itu tanpa tanggapan menjadi tidak mungkin,” katanya, sebelum mengkonfirmasi bahwa Rusia telah menyerang infrastruktur Ukraina pada hari sebelumnya.

Pada Senin pagi, pasukan Rusia menyerang beberapa wilayah Ukraina dengan rudal berat dari, di mana setidaknya ada 11 fasilitas infrastruktur utama mengalami kerusakan di seluruh negeri, menurut Perdana Menteri Ukraina Denis Shmigal.

Putin telah memperingatkan bahwa setiap serangan "teroris" Ukraina lebih lanjut di tanah Rusia akan mendapat tanggapan militer yang signifikan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya