Berita

Paus Fransiskus/Net

Dunia

Vatikan: Paus Fransiskus Siap Kunjungi Korea Utara jika Pyongyang Mengundangnya

SABTU, 08 OKTOBER 2022 | 14:19 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Korea Utara mendapat tawaran kunjungan dari Paus Fransiskus untuk membantu tujuan perdamaian Semenanjung Korea.

Dalam pernyataannya pada Jumat (7/10) waktu setempat, Menteri Luar Negeri Vatikan, Uskup Agung Paul Gallagher, mengatakan bahwa Paus siap datang seandainya Pyongyang mengeluarkan undangan resmi.

“Paus Fransiskus memelihara minat dan kasih sayang khusus untuk orang-orang Korea. Keinginannya untuk mengunjungi bahkan daerah-daerah di Utara sangat jelas dan terkenal, jika dia menerima undangan resmi dari pihak berwenang,” kata Uskup Agung itu saat menghadiri sebuah acara yang menandai Hari Nasional Korea Selatan, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (8/10).

Jika benar terjadi, kunjungan semacam itu akan menjadi yang pertama oleh seorang paus ke negara yang tidak mengizinkan para imam ditempatkan secara permanen di sana.

Sebelumnya, mantan presiden Korea Selatan Moon Jae-in, yang beragama Katolik, telah mendesak Paus untuk mengunjungi Korea Utara, dengan mengatakan kunjungan kepausan ke Pyongyang akan membantu membangun perdamaian di Semenanjung Korea.

Ketika mereka bertemu pada 2018, Moon menyampaikan undangan lisan kepada Paus dari pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Komentar Uskup Agung Gallagher dianggap penting karena itu datang tiga hari setelah Korea Utara menembakkan rudal jarak menengah ke Jepang, mendorong latihan rudal bersama Korea Selatan dan AS.

Korea Utara juga menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke arah Jepang pada Kamis, setelah kembalinya kapal induk AS ke wilayah tersebut dan pertemuan Dewan Keamanan PBB sebagai tanggapan atas peluncuran baru-baru ini oleh Korea Utara.

Peluncuran itu adalah yang keenam kalinya dalam 12 hari Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik, dan menjadi tampilan terbaru dari program rudal dan bom nuklirnya yang semakin canggih.

Paus Fransiskus mengunjungi Korea Selatan pada  2014, dan para pejabat Vatikan mengatakan bahwa setiap perjalanan kepausan ke Korea Utara akan mencakup pemberhentian di Selatan untuk menggarisbawahi dukungannya bagi semenanjung yang bersatu kembali.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya