Berita

Presiden Prancis Emmanuel Macron, saat foto bersama selama pertemuan Komunitas Politik Eropa di Kastil Praha di Praha, Republik Ceko, Kamis, 6 Oktober 2022/Net

Dunia

Lavrov Mengecam Langkah Macron dan Pertemuan Komunitas Politik Eropa

SABTU, 08 OKTOBER 2022 | 06:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Barat telah melangkah terlalu jauh dan berbahaya.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengungkapkan hal itu ketika mengecam tindakan Barat yang menurutnya semakin hari semakin 'berbahaya', menyusul pertemuan Eropa yang digagas Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk semakin 'menyisihkan Rusia.

Setelah terus menerus memasuk Ukraina dengan persenjataan untuk mengalahkan Rusia, Barat kini mengerahkan kekuatan dengan membangun front persatuan melawan perang Rusia di Ukraina yang mereka namai  Komunitas Politik Eropa (European Political Community/EPC).


"Macron, yang pernah mengatakan aliansi Atlantik Utara sebagai `mati otak' karena langkahnya yang salah dalam mendukung Ukraina, kini melangkah semakin jauh dan parah," kata Lavrov, berbicara pada pertemuan komisi partai Rusia Bersatu di forum internasional tentang kebijakan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, Jumat (7/10).

“Seperti yang Anda ketahui, pertemuan puncak yang disebut Komunitas Politik Eropa diadakan kemarin atas inisiatif Presiden Macron, dan setelah pertemuan itu kepala diplomasi UE [Josep] Borrell dengan bangga menyatakan bahwa struktur keamanan telah berkembang tanpa keterlibatan Rusia. Jadi, mereka telah mengikuti garis Kyiv sambil mendorong fantasi gila mereka yang masih memiliki kekuasaan di sana," tambah Lavrov.

Menurut Lavrov, Amerika Serikat dan sekutunya dengan demikian bertanggung jawab atas lonjakan berbahaya dalam ketegangan global," karena mereka telah meningkatkan pasokan senjata ke rezim Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, terlepas dari ambisi nuklirnya yang terbuka."

KTT perdana Komunitas Politik Eropa yang berlangsung pada Jumat itu mempertemukan 27 negara anggota Uni Eropa, Inggris (saat ini bukan lagi anggota UE) serta calon mitra di Balkan dan Eropa Timur.

Rusia adalah satu-satunya kekuatan besar Eropa yang tidak diundang ke pertemuan yang berlangsung  di Kastil Praha tersebut. Belarusia, tetangga dan sekutu dekat Rusia, juga tidak diundang.

KTT itu awalnya digelar sebagai komunitas negara-negara demokratis dalam menanggapi perang Rusia di Ukraina dan menggalang kekuatan untuk melawan Rusia.

Namun, ada juga beberapa negara yang ikut hadir seperti Turki dan Azerbaijan, dan itu menjadi pertanyaan mengenai atutan hukum untuk prasyarat keanggotaan dalam forum tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya