Berita

Direktur HAM dan Kemanusiaan Kemlu RI, Achsanul Habib/Net

Dunia

Pilih Tolak Bahas Uighur di PBB, Indonesia Tak Ingin Dewan HAM Dipolitisasi

JUMAT, 07 OKTOBER 2022 | 17:01 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Sikap yang ditunjukkan Indonesia selama pemungutan suara Dewan HAM PBB yang membahas mengenai kasus pelanggaran kemanusiaan di Xinjiang, merupakan bagian dari upaya untuk menghindarkan forum tersebut dari politisasi negara-negara Barat.

Direktur HAM dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri RI Achsanul Habib menjelaskan, Dewan HAM sesuai dengan mandat yang dibentuk bertujuan sebagai forum konstruktif bagi negara-negara untuk berdialog secara imparsial dan membangun kesepakatan dengan hasil terbaik dan progress yang bermakna.

Habib mengatakan, Indonesia bersama dengan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) sepakat untuk menjaga Dewan HAM agar tidak digelar untuk tujuan politis atau kepentingan satu golongan tertentu.


"Tidak ingin adanya politisasi yang digunakan untuk tujuan-tujuan yang terkait misalnya dengan rivalitas politik. Indonesia dan OKI telah sepakat dan sejalan untuk menolak inisiatif yang masih diragukan ketulusannya dalam proses pembahasan isu ini," tegasnya dalam press briefing Kemlu pada Jumat (7/10).

Menurut Habib, mekanisme Dewan HAM bukan satu-satunya jalan untuk menyelesaikan kasus Uighur. Dialog bilateral dengan China dan multilateral melalui OKI juga harus terus dilakukan.

"Tentu dalam hal ini, kita sejalan dengan semangat yang ada di PBB bahwa berdasarkan isu-isu yang terkait HAM dan Konflik, yang diutamakan adalah kedaulatan yang secara inklusif melibatkan pihak yang ada di dalam negara tersebut," jelasnya.

Lebih lanjut, Habib menyebut penolakan tidak lantas membuat Indonesia diam begitu saja. Tetapi Indonesia tetap menjalin kerjasama dengan berbagai pihak di Dewan HAM untuk memastikan terpenuhinya hak-hak Uighur.

"Indonesia, bekerjasama, berkoordinasi dan berkonsultasi dengan semua pihak, dengan negara-negara pengusung, dengan negara barat, dengan negara China, dan utamanya sebagai sesama anggota OKI di Dewan HAM," kata Habib.

Indonesia menjadi salah satu dari 19 negara yang memutuskan untuk menolak mosi yang diajukan Dewan HAM. Sementara 17 negara mayoritas koalisi Barat setuju dan 11 lainnya memilih untuk tidak memberikan sikap atau abstain.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya