Berita

Aktivis lingkungan dari kalangan muda, Aishnina Azzahra Aqilani/Net

Dunia

Bahas Isu Sampah Plastik di Forum P20, Aktivis Muda Aishnina Minta Negara Maju Kelola Sampahnya Sendiri

KAMIS, 06 OKTOBER 2022 | 08:00 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Berbicara dalam salah satu rangkaian forum menuju KTT P20, aktivis lingkungan dari kalangan muda, Aishnina Azzahra Aqilani menyerukan agar negara maju tidak lagi membuang sampah plastiknya di negara berkembang, khususnya di negara asalnya, Indonesia.

"Tolong berhenti mengirimkan sampah plastik ke negara-negara berkembang untuk kebersihan ibu pertiwi dan masa depan kita bersama," tegasnya dalam pidato pembuka Parliamentary Forum in the Context of the G20 Parliamentary Speakers Summit di Gedung DPR RI, Jakarta pada Rabu (5/10).

Gadis berusia 15 tahun yang semenjak kecil akrab dengan isu lingkungan itu, itu menceritakan bahwa ia baru mengetahui jika negara industri, seperti Eropa, AS, Jepang dan Australia merupakan penghasil sampah plastik terbanyak di dunia dan membuangnya ke negara berkembang.

"Saya melihat banyak plastik di sekitar saya, dan saya baru tahu bahwa negara yang menghasilkan limbah plastik itu membuang sampah mereka di negara saya. Tetapi kenapa mereka melakukan itu?" ujarnya.

"Bukannya mereka memiliki sistem pembuangan yang lebih memadai dari pada negara berkembang seperti negara saya?" tambah Aishnina.

Aktivis Muda yang diberi kesempatan menjadi yang pertama untuk berbicara dalam forum P20 itu mengimbau semua orang untuk segera menghentikan tsunami plastik ini.

"Jika kita ingin menyelesaikan masalah plastik ini maka kita harus mengurangi jumlah produksi sampah plastik di dunia," jelasnya.

Aishnina meminta kepada seluruh anggota parlemen P20 untuk dapat memberikan perhatian lebih pada isu sampah plastik dan segera membuat regulasi yang tegas untuk dapat benar-benar mengurangi itu.

"Tolong janji sebagai anggota parlemen dunia untuk menyelesaikan krisis sampah plastik ini secepat mungkin. tolong buat kebijakan yang kuat untuk melindungi masa depan saya dan pemuda di negara anda. kebijakan yang dapat mengurangi jumlah produksi plastik dan melarang penggunaan bahan kimia berbahaya pada pembuatan plastik," pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya