Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Rekaman Telepon yang Bocor Ungkap Perintah Putin Bunuh Ratusan Warga Sipil di Ukraina

MINGGU, 02 OKTOBER 2022 | 10:58 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebuah rekaman telepon yang dilakukan oleh anggota militer Rusia yang bertugas di Ukraina mengungkap perintah Presiden Vladimir Putin untuk membunuh siapa pun yang menghalangi mereka.

Satu percakapan telepon yang disadap dan diterbitkan oleh The New York Times menunjukkan seorang tentara bernama Sergey mengaku kepada pacarnya bahwa dia diperintahkan untuk membunuh ratusan warga sipil di Bucha, sekitar 34 kilometer jauhnya dari Kyiv.

"Mereka memberi tahu kami bahwa, ke mana kami pergi, ada banyak warga sipil berjalan-jalan. Dan mereka memberi kami perintah untuk membunuh semua orang yang kami lihat," ujar tentara itu.


Perintah itu juga termasuk mengeksekusi tiga orang yang tanpa sadar berjalan melewati gudang pasukan Moskow.

"Kami menahan mereka, membuka pakaian mereka dan memeriksa semua pakaian mereka. Kemudian harus diambil keputusan apakah akan membiarkan mereka pergi," jelasnya.

Dalam panggilan telepon kedua, tentara lain bernama Aleksandra diduga memberi tahu seorang kerabat bahwa beberapa mayat tergeletak di jalan dengan anggota badan berserakan.

Sedikitnya 458 orang tewas di dan sekitar pinggiran kota Bucha setelah terjebak dalam baku tembak antara 27 Februari dan 12 Maret, dan kemudian lagi antara 29 dan 31 Maret awal tahun ini.

Setelah diselidiki, para peneliti Human Rights Watch yang bekerja di wilayah yang dilanda perang antara 4 dan 10 April diduga menemukan tentang potensi kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk eksekusi, pembunuhan di luar hukum, penghilangan paksa, dan penyiksaan.

Pembicaraan yang bocor itu terjadi setelah laporan bahwa pada awal tahun tentara Rusia sengaja melukai diri mereka sendiri untuk menghindari pertempuran dalam perang.


Klaim tentara adalah di antara ratusan percakapan yang dicegat oleh Ukraina.

Mereka yang melakukan panggilan telepon melakukannya di 22 telepon bersama, menghubungi kerabat, istri, dan teman meskipun diperintahkan untuk tidak melakukannya.

Sekarang percakapan tulus mereka dengan orang yang dicintai berpotensi digunakan sebagai bukti, karena Ukraina berupaya membuktikan bahwa tuduhan mereka tentang Rusia sebenarnya adalah kenyataan.

Sejak Maret, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengklaim telah membunuh atau melukai lebih dari 45 ribu anggota pasukan Rusia.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya