Berita

Aksi protes terhadap kematian Mahsa Amini/Net

Dunia

Bela Mahsa Amini, Perempuan Afghanistan Kompak Gelar Protes

MINGGU, 02 OKTOBER 2022 | 07:59 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kematian Mahsa Amini di Iran telah menyebabkan reaksi luar biasa dari beberapa negara. Salah satunya adalah Afghanistan. Perempuan-perempuan di Kabul menggelar aksi protes di depan Kedutaan Besar Iran pada Jumat (30/9).

Akan tetapi, lagi-lagi Taliban dilaporkan telah melakukan kekerasan terhadap para demonstran. Dimuat ANI News, Taliban mengeluarkan tembakan ke udara untuk membubarkan aksi tersebut.

Sebelum dibubarkan, dalam aksi demonstrasi ini, para demonstran telah menyerukan kebebasan untuk perempuan dengan meneriakkan “Perempuan, Kehidupan, Kebebasan". Mereka juga menulis slogan-slogan seperti "Iran bangkit, sekarang giliran kita”.

Menurut para demonstran, protes untuk membela Mahsa Amini di Iran ini telah mendorong mereka untuk terus menyuarakan hak-gak perempuan.

"Kami mengangkat suara kami seperti Mahsa Iran karena banyak (orang) seperti Mahsa telah menjadi korban di Afghanistan,” ujar Shukria, salah satu peserta demonstran.

Sementara Taliban pernah berkata bahwa mereka akan berkomitmen untuk menjaga hak-hak perempuan, berdasarkan nilai-nilai Islam. Namun perkataan penguasa Afghanistan ini terus berbanding terbalik dengan kenyataan, Taliban kerap kali dikabarkan merusak komitmennya tersebut.

Pada beberapa bulan lalu, mereka telah memaksa perempuan di Afghanistan untuk menggunakan hijab yang harus tertutup secara keseluruhan, serta membatasi aktivitas anak-anak perempuan maupun perempuan di tempat kerja, dan di sekolah-sekolah mereka.

Baik Iran atau pun Afghanistan, keduanya sering mendapat berbagai kecaman dari masyarakat internasional, sebab kedua negara ini dianggap terus membatasi hak-hak perempuan di negaranya.

Kini kematian Mahsa Amini, yang sebelumnya ditahan oleh polisi moral Iran karena disebut menggunakan hijab yang tidak pantas, telah menjadi simbol penindasan kekerasan yang dihadapi seluruh perempuan Iran selama beberapa dekade.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya