Berita

Perwakilan tetap India di PBB, Ruchira Kamboj/Net

Dunia

India Pilih Abstain dalam Pemungutan Suara PBB Soal Referendum Ilegal Rusia

SABTU, 01 OKTOBER 2022 | 10:29 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

India memilih untuk tidak memberikan suara atau abstain pada rancangan resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang mengutuk referendum ilegal Rusia terhadap empat wilayah Ukraina yang berhasil dikuasai.

Perwakilan Tetap India untuk PBB Ruchira Kamboj mengatakan negaranya sangat terganggu oleh kondisi perang Rusia-Ukraina dan menyerukan untuk segera menghentikan eskalasi.

"Mengingat situasi yang berkembang, India memutuskan untuk abstain pada resolusi tersebut. Kami mendesak agar semua pihak terkait segera menghentikan kekerasan dan permusuhan," ujarnya seperti dimuat Hindustan Times pada Sabtu (1/10).

Mengacu pada pernyataan PM Narendra Modi kepada Presiden Vladimir Putin di sela-sela KTT SCO, Uzbekistan, Kamboj mengatakan India dengan tulus berharap pembicaraan damai dapat segera dimulai untuk menghasilkan gencatan senjata dan resolusi.  

“Jalan menuju perdamaian mengharuskan kita untuk menjaga semua saluran diplomasi tetap terbuka. Maka perlu untuk segera menemukan jalan untuk kembali ke meja perundingan," jelasnya.

Kamboj menegaskan bahwa posisi India sejak awal sudah jelas dan konsisten tentang konflik Rusia-Ukraina. Negaranya akan terus mendukung upaya dialog perdamaian antara keduanya berdasarkan prinsip-prinsip yang ada di piagam PBB.

"Tatanan global berlabuh pada prinsip-prinsip Piagam PBB, hukum internasional dan penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial semua negara. Eskalasi retorika atau ketegangan bukanlah kepentingan siapa pun," tegasnya.

Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara pada Jumat (30/9) melalukan pemungutan suara untuk rancangan resolusi yang diajukan oleh AS dan Albania untuk mengutuk upaya aneksasi Rusia.

Resolusi tersebut menyatakan bahwa PBB tidak mengakui hasil referendum ilegal Rusia yang digelar pada 23 hingga 27 September lalu di empat wilayah Ukraina, yakni Luhansk, Donetsk, Kherson, dan Zaporizhzhya.

Resolusi itu gagal diadopsi karena Rusia memvetonya.  Dari 15 negara Dewan, 10 negara menyetujui resolusi, sementara China, Gabon, India dan Brasil abstain.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya