Berita

Ketua CDCC, Din Syamsuddin/Net

Dunia

Din Syamsuddin: Pemerintah Indonesia Harus Manfaatkan OKI untuk Perjuangkan Solusi Dua Negara

JUMAT, 30 SEPTEMBER 2022 | 18:04 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Upaya Indonesia dalam memperjuangkan solusi dua negara untuk mengatasi konflik Palestina dan Israel terus dilakukan dengan baik hingga kini. Namun solusi tersebut nyatanya masih sulit untuk diterapkan karena banyaknya perbedaan soal perbatasan dan egoisme Israel yang tidak mau menghentikan agresinya.

Menurut Ketua Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC), Din Syamsuddin, solusi dua negara merupakan usulan yang paling realistik dari konflik berkepanjangan yang ada di Palestina.

"Solusi semacam itu muncul karena negara-negara sudah lelah untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina yang begitu lama. Karena penyelesaian lewat jalur perang nyatanya tidak menguntungkan siapa-siapa," ujarnya dalam Seminar Online Solusi Dua Negara, Israel dan Palestina, pada Kamis (29/9).


Din menjelaskan, meskipun solusi dua negara merupakan kesepakatan internasional. Namun dalam internal Palestina, Fatah dan Hamas memiliki pandangan yang berbeda.

"Fatah meminta penyelesaian konflik Palestina-Israel secara diplomatik. Tetapi, Hamas skeptis dengan solusi tersebut dan lebih ingin berperang. Inilah yang kemudian mendorong tidak henti-hentinya agresi antar kedua negara," ungkapnya.

Untuk itu, menurut Din, Indonesia harus lebih giat lagi mendorong agar solusi dua negara ini berhasil disepakati dan diterapkan. Ia menyarankan untuk memanfaatkkan forum-forum internasional, khususnya Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk menarik lebih banyak perhatian pada isu ini.

Meski begitu, Din juga menyoroti adanya perpecahan dalam tubuh OKI, di mana negara-negara anggotanya, khususnya negara Arab mulai mengubah sikapnya terhadap Israel dengan melakukan normalisasi.

"Sikap negara-negara arab yang mulai secara sistimatis mengakui Israel. Ini menimbulkan reaksi, baik di tingkat warga atau rezim yang mulai terpecah, dengan dinamika geopolitik global," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya