Berita

Orang-orang yang kabur dari Rusia mengantri untuk menyeberangi perbatasan ke Kazakhstan di perbatasan Mariinsky/Net

Dunia

Kazakhstan Menyambut Kedatangan Warga Rusia yang Lari dari Wajib Militer, Tokayev: Kita Harus Melindungi Mereka

JUMAT, 30 SEPTEMBER 2022 | 07:13 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

  Kazakhstan perlu menyambut warga Rusia yang berbondong-bondong memasuki wilayah negara itu dan memberikan perlindungan.

Presiden Kassym-Jomart Tokayev menginstruksikan Kementerian Dalam Negeri untuk memperkuat langkah-langkah keamanan di tengah kedatangan massal orang-orang Rusia.

Ribuan orang Rusia telah melarikan diri melintasi perbatasan. Mereka  membentuk antrean panjang di penyeberangan menuju Kazakhstan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin pada minggu lalu mengumuman mobilisasi massal pasukan cadangan.


Sekitar 100.000 orang Rusia yang berusaha menghindari wajib militer memilih lari ke Kazakhstan.  

"Hubungan baik dengan tetangga adalah kunci perdamaian,” kata Tokajev dalam pertemuan dengan publik di Turkestan baru-baru ini.

“Dalam beberapa hari terakhir, banyak orang dari Rusia datang kepada kami. Sebagian besar dari mereka terpaksa pergi karena situasi tanpa harapan saat ini. Kita harus menjaga mereka dan memastikan keselamatan mereka. Ini masalah politik dan kemanusiaan. Saya telah menginstruksikan pemerintah untuk mengambil tindakan yang diperlukan,” ujar Tokajev, yang belakangan menjadi sering mengkritik Putin. seperti dikutip dari Euractiv, Kamis (29/9).

Orang Rusia tidak memerlukan visa atau paspor untuk memasuki Kazakhstan, cukup dengan dokumen identitas Rusia mereka, katanya.

Kazakhstan adalah rumah bagi etnis minoritas Rusia yang besar, di mana bahasa Rusia juga digunakan secara luas di negara itu.

Kedatangan ratusan ribu orang Rusia yang tiba-tiba, memberikan perubahan yang drastis bagi negara berpenduduk jarang ini. Suasana menjadi lebih riuh. Penginapan dan hotel mendadak penuh dan harga melangit. Ini memberikan keuntungan besar dari masyarakat sekitar, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran keamanan.

 Tokajev mengingatkan, Kazakhstan akan selalu membuka tangannya, tetapi bagaimana pun kemanan negaranya jauh lebih penting.

“Ada perang besar-besaran yang terjadi tepat di sebelah kita. Dengan pemikiran ini, pertama-tama kita harus memikirkan keamanan negara kita,” katanya.

Kazakhstan siap menampung kedatangan pengungsi dan tidak memiliki rencana untuk mengekstradisi mereka yang masuk dalam hitungan wajib militer.

Ekstradisi hanya mungkin dilakukan jika orang tersebut berada di bawah penyelidikan kriminal dan dimasukkan ke dalam daftar orang yang dicari internasional, kata sumber di Kazakhstan.

Layanan pers kepresidenan mengatakan, Presiden memberikan sejumlah arahan yang bertujuan untuk lebih meningkatkan keamanan dan ketertiban serta pelaksanaan pengendalian migrasi yang efektif.

Sejak 21 September sekitar 98.000 orang Rusia memasuki Kazakhstan dan 64.234 orang meninggalkan negara itu.

Masuknya orang Rusia dapat memicu ketegangan. Publik Kazakhstan memandang kurang simpatik terhadap orang Rusia yang tidak memprotes langkah pemerintahnya untuk menginvasi Ukraina. Mereka hanya melarikan diri ketika diri mereka sendiri terancam.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya