Berita

Pelabuhan Rotterdam/Net

Dunia

50 Persen Perusahaan Belanda Dikuasai China, Munculkan Kekhawatiran Spionase Beijing

JUMAT, 30 SEPTEMBER 2022 | 06:00 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sekitar setengah dari 903 perusahaan yang terdaftar di Belanda dikuasai China. Ini semakin menimbulkan kekhawatiran adanya spionase Beijing di balik keberadaan mereka.

RTL Nieuws
dan Follow the Money dalam laporannya menyebutkan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut aktif di Pelabuhan Rotterdam dan sektor telekomunikasi dan energi.

Belanda adalah negara yang menarik bagi China.


Antara tahun 2018 dan 2021, hampir 90 persen investasi China di Eropa masuk ke empat negara, yaitu  Inggris, Jerman, Prancis, dan Belanda.
"Ada banyak dari mereka," kata pakar China Jonathan Holslag dari Free University di Brussels kepada RTL Nieuws tentang daftar perusahaan yang dimaksud.

“Ini cukup sulit bagi pemerintah untuk memantau mereka," katanya.

China juga memiliki beberapa perusahaan transshipment peti kemas besar di Pelabuhan Rotterdam, termasuk COSCO - pemain terkemuka dalam arus peti kemas antara Eropa dan China.

Perusahaan teknologi tinggi China juga bermunculan di sekitar universitas teknik di Belanda, seperti Universitas Teknologi EiEindhoven. Setidaknya delapan perusahaan China yang berfokus pada pengetahuan teknologi tinggi bermunculan di sana.

Holslag menyebut kehadiran China di Pelabuhan Rotterdam dan universitas teknik sangat mengkhawatirkan.

“Kita harus mempertimbangkan bahwa China melihat kerja sama sebagai sarana, bukan tujuan. Ini adalah sarana untuk mengambil teknologi kita, pengetahuan kita dalam jangka panjang, agar tidak lagi bergantung pada negara lain,” katanya.

“China memiliki akses ke pasar kami dan ingin secara bertahap mendominasi rantai logistik itu. Kita tidak bisa membiarkan itu terjadi begitu saja. Beberapa kehati-hatian diperlukan di sini," lanjut Holslag.

Perusahaan China juga menonjol di sektor energi surya Belanda. Chint Solar, misalnya, yang memiliki 13 taman surya di Belanda yang memasok listrik ke 160.000 rumah tangga. Enam taman surya lainnya sedang dikembangkan.

Belanda sendiri menganggap sektor energi sebagai “infrastruktur vital”, dan tercatat ada 14 perusahaan China yang aktif di sektor ini.

Sebanyak 25 perusahaan milik China juga dilaporkan aktif di sektor infrastruktur vital lainnya seperti transfer uang, internet dan layanan data, serta TI dan komunikasi.

"Sudah waktunya untuk campur tangan," kata Holslag.

“Kita terlalu bergantung pada China, dan kita harus mengurangi ketergantungan itu dengan cepat. Jika tidak, kita hanya akan membayar harga yang jauh lebih tinggi untuk itu nanti, seperti yang sekarang kami lakukan dengan Rusia," ujarnya.

Badan intelijen AIVD juga telah memperingatkan tentang meningkatnya pengaruh China di Belanda selama bertahun-tahun.

“China adalah ancaman terbesar bagi keamanan ekonomi di Belanda,” kata AIVD dalam laporan tahunan terbarunya, yang memperingatkan tentang spionase, pengaruh, dan sabotase.

“Negara ini berusaha mendapatkan pengetahuan dan teknologi berkualitas tinggi di Belanda," katanya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya