Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pakai Pengaruh Utang, China Gagalkan Proyek Pelabuhan Sudan-UEA

RABU, 28 SEPTEMBER 2022 | 17:41 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

China dilaporkan telah menggunakan pengaruhnya untuk berusaha menggagalkan kesepakatan investasi antara Sudan dan Uni Emirat Arab (UEA) terkait pembangunan pelabuhan baru di Laut Merah.

Proyek pelabuhan bernilai 6 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 91 triliun itu diberitakan telah terhenti di tengah jalan karena China.

Sejak rezim Omar al-Bashir diganti, Sudan mulai menyambut baik investasi asing yang membuat ekonominya mulai tumbuh. Salah satu investasi berasal dari UEA untuk membangun pelabuhan Abu Hamama yang terletak sekitar 200 kilometer sebelah utara Pelabuhan Sudan.


Megaproyek itu termasuk pembangunan jalur perdagangan bebas, zona industri, hingga bandara internasional kecil. Dengan adanya proyek ini diharapkan dapat membuka lebih banyak lapangan kerja dan mendorong sektor pariwisata.

Namun rencana tersebut terancam gagal dengan adanya pengaruh China. Dimuat ANI News, China telah memaksa pemerintah Sudan untuk menjauh dari kesepakatan dengan UEA.

“Beijing tahu betul bagaimana mengeksploitasi dan menembus jaringan politik-ekonomi-militer kawasan Afrika dari sudut pandang strategis. Ini terbukti dari investasinya yang telah dilakukan di Afrika," tulis laporan dari Financial Post.

Laporan tersebut mengatakan, China telah mengikat negara-negara Afrika dengan jeratan utangnya. Sehingga Beijing bisa masuk dan membuat pangkalan militer. Hal tersebut terbukti lewat proyek di Djibouti yang berada di tanduk Afrika.

Setelah itu, China juga dapat memonopoli pasar di kawasan Afrika dengan ambisi Belt and Road Initiatives (BRI).

China telah menjerumuskan negara-negara miskin dan berkonflik ke perangkap utang agar lebih mudah melakukan eksploitasi, memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah.

Saat ini, Sudan terjerat jebakan utang tersebut dengan memiliki utang sebesar 20 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 305 triliun pada Beijing. Dengan menggunakan pengaruh ini, China berencana untuk mencegah Sudan melanjutkan proyek pelabuhan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya