Berita

Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban/Net.

Dunia

PM Hongaria: Sanksi untuk Moskow Bikin Eropa Miskin, Sementara Rusia Tidak Juga Bertekuk Lutut

SELASA, 27 SEPTEMBER 2022 | 10:48 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Semakin banyak negara di dunia yang menjadi korban konflik perang Rusia-Ukraina. Begitu menurut pernyataan terbaru Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban.

Berpidato di pembukaan sesi musim gugur Parlemen, Senin (26/9), Orban mengatakan sanksi negara-negara Barat terhadap Rusia telah mengubah konflik lokal antara Rusia dan Ukraina menjadi perang ekonomi global.

"Amerika Serikat dan Uni Eropa (UE) memasok Ukraina dengan senjata dan uang, tetapi cadangan material dan sumber daya manusia di Rusia tidak ada habisnya," kata Orban, seperti dikutip dari AFP, Selasa (27/9).

Menurut Orban, "birokrat Uni Eropa" berjanji bahwa sanksi akan membuat kerugian bagj Rusia dan mengakhiri konflik, tetapi pada kenyataannya itu tidak terjadi.

"Orang-orang Eropa menjadi lebih miskin (karena sanksi), sementara Rusia tidak bertekuk lutut," ujarnya.

"Senjata ini menjadi bumerang: dengan sanksi, Eropa telah menembak dirinya sendiri," lanjut Orban, menggemakan seruan berulangnya.

PM Hongaria juga mengatakan bahwa keluarga di seluruh Eropa membayar harga sanksi dalam tagihan energi mereka.

"Melalui inflasi dan kenaikan harga, negara-negara Eropa sekarang membayar biaya tambahan sanksi," ujarnya.

Orban juga mengatakan dia yakin bahwa jika sanksi berakhir, harga akan turun dengan sangat cepat.

"Terus terang, jika kita menghapus sanksi, harga akan langsung turun setengahnya, dan inflasi juga setidaknya akan berkurang setengahnya," katanya.

Dirinya juga meyakini bahwa tanpa sanksi, ekonomi Eropa juga akan mendapatkan kekuatan dan menghindari resesi yang mengancam.

"Kami menuntut gencatan senjata segera dan pembicaraan damai daripada memperpanjang dan memperdalam" konflik, katanya, mencatat bahwa prioritas Hongaria adalah untuk menjaga keamanan dan kedaulatan ekonomi dan nasionalnya.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

UPDATE

Banjir Lahar Dingin Semeru Bikin 9 Kecamatan Terdampak

Sabtu, 20 April 2024 | 09:55

Huawei Rilis Smartphone Flagship Pura 70, Dibanderol Mulai Rp12 Jutaan

Sabtu, 20 April 2024 | 09:41

Liga Muslim Dunia Akui Kemenangan Prabowo di Pilpres 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:36

3 Warga Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru

Sabtu, 20 April 2024 | 09:21

BSJ Pecahkan Rekor MURI Pagelaran Tari dengan Penari Berkebangsaan Terbanyak di HUT ke-50

Sabtu, 20 April 2024 | 09:10

Belajar dari Brasil, Otorita IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Ibu Kota dengan Kota Brasilia

Sabtu, 20 April 2024 | 08:56

Vellfire dan Lexus Harvey Moeis Dikandangin Kejagung

Sabtu, 20 April 2024 | 08:52

Bertemu Airlangga, Tony Blair Siap Bantu Tumbuhkan Ekonomi Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 08:25

Kemendag Siapkan Langkah Strategis Tingkatkan Indeks Keberdayaan Konsumen

Sabtu, 20 April 2024 | 08:19

Australia Investasi Rp10 Triliun untuk Dukung Transisi Net Zero di Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 07:58

Selengkapnya