Berita

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol/Net

Dunia

Khawatir Ancaman Korut dan Hindari Kemarahan China, Korsel Batal Bantu AS Bela Taiwan

SELASA, 27 SEPTEMBER 2022 | 07:44 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Korea Selatan telah menyatakan dengan tegas bahwa mereka tidak ingin terseret dalam persoalan Taiwan dan China. Hal itu dijelaskan Presiden Yoon Suk-yeol dalam wawancara CNN baru-baru ini.

Ia mengatakan dalam wawancara yang tayang pada Minggu (25/9) bahwa dirinya enggan membantu AS mempertahankan Taiwan dari serangan China.  Militer negaranya dan pasukan Amerika yang ditempatkan di semenanjung itu perlu fokus pada peningkatan risiko konflik dengan Korea Utara.

“Dalam  konflik militer di sekitar Taiwan, akan ada peningkatan kemungkinan provokasi Korea Utara,” kata Yoon, seperti dikutip dari AFP, Selasa (27/9).

“Oleh karena itu, prioritas utama bagi Korea dan aliansi AS-Korea di Semenanjung Korea, akan didasarkan pada postur pertahanan kita yang kuat. Kita harus memikirkan ancaman Korea Utara terlebih dahulu," lanjutnya.

Yoon tidak dengan jelas mengatakan bahwa Seoul harus menjadi prioritas yang lebih tinggi bagi Amerika Serikat daripada Taipei.
Namun,  dia menyarankan bahwa sekitar 28.500 tentara Amerika di Korea Selatan tidak boleh dialihkan untuk berperang di Taiwan.

Presiden AS Joe Biden pekan lalu mengatakan bahwa pasukan Amerika akan membela Taiwan jika terjadi invasi China, yang menimbulkan tanggapan marah dari Beijing.

China telah berjanji untuk bersatu kembali dengan Taiwan bagaimanapun caranya.

Ketegangan antara Beijing dan Washington atas pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Ketua DPR AS Nancy Pelosi melakukan perjalanan ke Taipei bulan lalu, menjadi pejabat tertinggi Amerika yang mengunjungi pulau itu sejak 1997.

Yoon memilih untuk tidak bertemu secara pribadi dengan Pelosi ketika dia berhenti di Seoul dalam perjalanannya ke Taiwan, yang oleh beberapa pengamat ditafsirkan sebagai upaya untuk menghindari kemarahan China, mitra dagang terbesar Korea Selatan.

Yoon mengatakan kepada CNN bahwa Seoul akan bekerja sama dengan Washington dalam memperluas kebebasan bagi warga dunia, tetapi kolaborasi itu tampaknya tidak termasuk menggunakan Korea Selatan sebagai basis untuk memerangi China.

“Untuk Korea Selatan, ancaman yang paling dekat adalah ancaman rudal nuklir Korea Utara,” kata Yoon kepada CNN.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya