Berita

Pengungsi Ukraina melintasi perbatasan dengan berjalan kaki/Net

Dunia

Banyak Pengungsi di Bawah Umur yang Masuk Luksemburg, Asselborn Kecam UE Gagal Ciptakan Jalur Migrasi Legal

SELASA, 27 SEPTEMBER 2022 | 07:06 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Meningkatnya angka pengungsi di tengah perang Rusia-Ukraina, menjadi fokus utama pemerintah  Luksemburg.

Lebih dari 300 pengungsi tiba di Luksemburg setiap bulan, semenjak invasi Rusia di Ukraina. Ini naik dari 200 yang tercatat selama bulan-bulan musim panas lalu.

Pemerintah telah mendirikan tenda besar berpemanas yang mampu menampung 500 hingga 600 pengungsi, yang didirikan di luar Audit Court di Kirchberg.


Di antara ratusan itu, ada banyak pengungsi di bawah umur yang tanpa pendamping. Menteri Luar Negeri Jean Asselborn menyatakan keprihatinannya, terutama karena usia mereka sekitaran delapan tahun.

Politikus dari Partai Pekerja Sosialis Luksemburg (LSAP) ini menegaskan, ada sebanyak 117 anak saat ini tinggal di salah satu rumah penampungan yang didirikan National Office of Admission (ONA).

Anak di bawah umur sering dikirim terlebih dahulu sehingga mereka bisa mendapatkan status pengungsi dan memudahkan keluarga untuk berkumpul kembali dan tinggal bersama. Dia berpendapat bahwa tidak mungkin untuk tidak berpihak pada anak-anak dalam situasi ini.

Asselborn kemudian mengungkapkan kekecewaannya atas kebijakan migrasi Uni Eropa yang gagal dan fakta bahwa negara-negara tidak berhasil menciptakan jalur migrasi legal.

Demi memberikan perlindungan dan kenyamanan pengungsi anak, Luksemburg terus menyesuaikan jumlah tempat tidur yang tersedia untuk pengungsi secara teratur. Jumlah tempat telah meningkat dari 4.000 menjadi 6.400 sejak 2020.

Luksemburg juga memberikan status perlindungan sementara kepada orang-orang yang melarikan diri dari Ukraina, yang memungkinkan mereka untuk bekerja, bersekolah dan mendapatkan akses ke akomodasi, makanan dan pakaian, serta tunjangan bulanan dan perawatan medis.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya