Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Masih Banyak Negara yang Impor Minyak Rusia, tapi Mengapa Hanya India yang Dikritik?

SENIN, 26 SEPTEMBER 2022 | 14:35 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

India telah banyak dikritik lantaran membeli minyak mentah dari Rusia di tengah invasi Moskow ke Ukraina. Namun selain India, ternyata masih banyak negara lain yang membeli minyak pada Rusia namun mereka mendapat lebih sedikit cibiran.

Sejak Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina pada Februari lalu, berbagai sanksi dijatuhkan untuk Moskow. Meski belum ada sanksi terkait dengan embargo minyak Rusia, namun negara-negara sekutu diminta menghentikan ketergantungannya pada Moskow.

Di tengah melonjaknya harga energi dunia, minyak Rusia tampaknya menggiurkan. Terlebih Rusia juga telah mendiskon harga minyaknya sejak perang berlangsung.

Dalam hal ini, banyak negara yang ketergantungan pada minyak Rusia tidak bisa lepas, meski mereka mengutuk invasi yang dilakukan pada Ukraina.

Menurut data dari S&P Global Commodities at Sea yang dikutip South China Morning Post pada Senin (26/9), negara-negara Asia telah mengambil bagian lebih besar dari ekspor bahan bakar Rusia.

Jika digabung, India dan China telah membeli 2,7 juta barel minyak mentah Rusia setiap harinya sejak bulan lalu. Angka ini 54 persen lebih tinggi daripada tahun lalu.

Selain itu, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan juga telah mengimpor bahan bakar fosil dari Rusia dengan nilai gabungan mencapai 5,5 miliar dolar AS selama lima bulan invasi ke Ukraina.

Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA) memperkirakan Jepang telah membeli batu bara, minyak dan gas Rusia senilai 2,6 miliar dolar AS. Sementara Korea Selatan dan Taiwan masing-masing membeli sekitar 1,7 miliar dolar AS dan 1,2 miliar dolar AS.

Namun, mengapa kritik terhadap negara-negara tersebut tidak sevokal pada India?

Dimuat South China Morning Post, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan telah menyatakan dukungan untuk Ukraina. Ketiganya juga berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan pada Rusia, meski banyak pihak yang meragukannya.

Sementara India masih berada di posisi abu-abu. Meski merupakan anggota Quad, India hingga saat ini belum mengutuk invasi Rusia ke Ukraina. Hal ini yang juga membuat Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutunya mengkritik India.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya