Berita

Ratusan warga yang melakukan protes di Ibu Kota/Net

Dunia

Krisis Pangan dan Ekonomi Makin Buruk, Ratusan Warga Tunisia Protes Presiden Saied

SENIN, 26 SEPTEMBER 2022 | 12:53 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Ratusan warga yang tak tahan dengan krisis pangan dan ekonomi di Tunisia melakukan protes massal di ibu kota untuk menekan Presiden Kais Saied agar segera menangani berbagai masalah di negara itu.  

Seperti dimuat Reuters pada Senin (27/9), Tunisia sedang berjuang untuk menghidupkan kembali perekonomian domestik yang makin memburuk sejak angka inflasi mencapai 9 persen dan negara tidak mampu membayar biaya impor yang menyebabkan minimnya stok makanan di toko-toko.

Para pengunjuk rasa melakukan protes di berbagai wilayah di ibu kota. Di distrik Douar Hicher misalnya, di mana demonstran yang anarkis membakar ban dan mengangkat roti ke udara sambil dengan keras meneriakkan kehadiran Presiden Kais Saied.


Mereka menyatakan tidak dapat menerima kenaikan harga yang disebut gila karena begitu tingginya dan menuntut Presiden Tunisia untuk menjamin mereka dengan pekerjaan yang layak, kebebasan, dan martabat nasional.

Di pinggiran Mornag, para pemuda juga melakukan aksi demonstrasi dengan memblokir jalan untuk memperotes kematian seorang pemuda yang gantung diri setelah polisi menyita mesin timbangnya ketika dia menjual buah di jalan tanpa izin.

Untuk mentralisir kerusuhan, polisi setempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pengunjuk rasa di Mornag. Meski begitu, demonstran lainnya tetap lantang melawan polisi dan melemparkan batu.

Kekurangan makanan menjadi salah satu pemicu kemarahan warga. Banyak orang Tunisia menghabiskan berjam-jam hanya untuk mencari gula, susu, mentega, minyak goreng dan beras yang semakin langka serta dijual dengan harga tinggi.  

Bahkan bulan ini, untuk pertama kalinya selama 12 tahun,  pemerintah resmi menaikkan harga tabung gas memasak hingga 14 persen. Harga bahan bakar juga turut naik untuk yang keempat kalinya tahun ini.  

Tak hanya krisis pangan dan ekonomi, Tunisia juga berada di tengah krisis politik yang parah sejak Presiden Saied menjabat tahun lalu dan membubarkan parlemen dalam sebuah langkah yang disebut lawannya sebagai kudeta.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya