Berita

Ilustrasi Pemilu/Net

Politik

Siaga 98: Iklim Pemilu 2024 Terjebak Politik Populisme

JUMAT, 23 SEPTEMBER 2022 | 16:47 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Suasana atau iklim politik jelang pelaksanaan Pemilu Serentak 2024 dinilai telah terperangkap pada hal-hal yang cenderung pada "ketenaran" atau populisme.

Siaga 98 menjadi salah satu pihak yang menyoroti perihal iklim pelaksanaan Pemilu Serentak 2024, khususnya yang terkait dengan pemilihan presiden (Pilpres).

Koordinator Siaga 98, Hasanuddin mengatakan, pihak-pihak yang terlibat dalam politik Pilpres 2024, baik itu lembaga survei, Parpol, dan elite politisi, terlalu berkontestasi pada keterkenalan atau popularitas calon.

"Tiap hari hitung hasil popularitas, mengkalkulasi keterkenalan semata. Politik populisme ini berbahaya," ujar Hasanuddin dalam keterangan tertulisnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (23/9).

Hasanuddin berpendapat, populisme yang dianut pihak-pihak yang terlibat dalam proses Pilpres 2024 sekarang ini bertujuan untuk kepentingan segelintir orang dan hanya bersifat sesaat.

"Populisme model ini hanyalah demi kepentingan pragmatis semata untuk kepentingan kelompok-kelompok tertentu yang tujuannya semata kekuasaan," sambungnya menegaskan.

Semestinya, lanjut Hasanuddin, baik lembaga survei, Parpol maupun elite politik tidak menjadikan popularitas sosok tertentu sebagai tolok ukur dalam menentukan Capres dan Cawapres 2024, tapi lebih kepada perang gagasan hingga program kerja.

"Baik soal hutang luar negeri, isu korupsi, kepastian hukum, kemiskinan, pengangguran dan krisis global. Harus jelas kontrak gagasannya kedepan pasca Presiden Jokowi berakhir," tuturnya.

Untuk saat ini, Hasanuddin melihat contoh figur yang telah menjadi korban dari sikap buta elit politik, Parpol, maupun lembaga survei yang mengagung-agungkan popularitas.

"Jangan seperti saat ini, dua figur calon seperti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dijadikan kelinci percobaan politik populisme," ungkapnya.

Maka dari itu, Hasanuddin mendorong agar seluruh pihak yang terlibat dalam proses penentuan Capres dan Cawapres di Pilpres 2024 untuk berpikir jernih mengubah iklim pemilu menjadi lebih berkualitas.

Pasalnya, dia memandang pemilu merupakan sarana bagi bangsa dan negara Indonesia untuk tumbuh menjadi lebih baik.

"Kita tidak bisa menggantungkan nasib pada keterkenalan calon," demikian Hasanuddin.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Jaksa KPK Ungkap Keterlibatan Orang Tua Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor dalam Kasus Gazalba Saleh

Senin, 06 Mei 2024 | 13:05

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jokowi Keluhkan Peredaran Uang yang Semakin Kering, Ekonom: Akibat Utang yang Ugal-ugalan

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:05

Butuh 35.242 Dukungan bagi Calon Perseorangan Maju di Pilwalkot Cimahi

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:01

Kemendag Amankan Satu Kapal Tanpa Kelengkapan Dokumen Impor di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:58

Mardani Dukung Sikap Oposisi Ganjar: Itu Ksatria!

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:55

Google Pixel 8A Resmi Dirilis, Dibanderol Mulai Rp8 Jutaan

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:44

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Bacalon Bupati Atam Lewat Nasdem

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:39

Pakar: Sosok Menkeu yang Baru Baiknya Berlatar Belakang Teknokrat Dibandingkan Politisi

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:33

Satgas Catur Bais TNI Berhasil Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas di Sebatik

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:32

Militer Taiwan Bersiap Hadapi Ancaman China Jelang Pelantikan Presiden

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:31

BTN Relokasi Kantor Cirebon

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:09

Selengkapnya