Berita

Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani/RMOL

Politik

SBY Endus Potensi Kecurangan Pemilu 2024, KIB: Jangan Buru-buru Suudzon

KAMIS, 22 SEPTEMBER 2022 | 14:21 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berharap Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak terlalu tergesa-gesa berburuk sangka bahwa Pemilu 2024 berpotensi terjadi kecurangan.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani kepada wartawan di Komplek Parelemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/9).

“Kita ingin mengajak ingat apa yang disampaikan Pak SBY waktu beliau pas presiden, bahwa janganlah kita ini buru-buru suudzon, buru-buru punya prasangka bahwa satu pemilu (2024) itu pasti ada kecurangan,” kata Arsul.

Namun begitu, kata Arsul, jika pernyataan SBY tersebut dalam konteks mengingatkan agar Pemilu 2024 berjalan jujur dan adil (jurdil), pihaknya tidak mempermasalahkan hal tersebut. Berbeda halnya jika sudah menjustifikasi bahwa Pemilu 2024 berpotensi terjadi kecurangan.

“Kalau itu hanya sekedar dimaksud mengingatkan kita semua jangan ada dessin kekjuarangan jangan ada ketidakfairan, ya nggak apa-apa," katanya.

"Tapi menurut hemat saya cukup diingatkan saja, tidak perlu kemudian seolah menciptakan satu prespektif, satu kesan bahwa yang namanya tidak jujur curang itu pasti akan terjadi,” imbuhnya.

Lebih lanjut, anggota Komisi III DPR RI fraksi PPP ini menyebut bahwa pihaknya juga menginginkan agar Pemilu 2024 berjalan dengan fair dan adil. Beda dengan Presiden keenam RI itu yang merasa khawatir lantas terburu-buru menyimpulkan sesuatu yang belum terjadi.

Terutama, kata Arsul lagi, soal kecurigaan SBY bahwa Pilpres 2024 hanya akan diikuti dua pasangan calon.

“Karena kalau saya bicara dari sisi PPP kami juga menginginkan bahwa paslon itu lebih dari dua, dalam konteks seperti ini aspirasi atau yang dipikirkan Pak SBY dengan kami sama, bedanya kami tidak buru-buru mengatakan ada indikasi ketidakadilan,” pungkasnya.

SBY mengaku mendengar kabar ada tanda-tanda bahwa Pemilu 2024 akan diselenggarakan dengan tidak jujur dan adil. Oleh karenanya, SBY mengatakan dirinya harus turun gunung nantinya.

"Mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024 mendatang? Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," kata SBY saat berpidato di acara Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, Kamis (15/9).

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

KPK Lelang Gedung Lampung Nahdiyin Center

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:12

UPDATE

Jelang Piala AFF dan AFC, 36 Pemain Masuk Seleksi Tim U-16 Tahap Dua

Jumat, 29 Maret 2024 | 08:02

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Warga DIminta Tak Beraktivitas

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:25

Kemnaker Gelar Business Meeting Pengembangan SDM Sektor Pariwisata

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:11

2.098 Warga Terjangkit DBD, Pemkot Bandung Siagakan 41 Rumah Sakit

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:01

Sebagian Wilayah Jakarta Diprediksi Hujan Ringan

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:21

Warga Diimbau Lapor RT sebelum Mudik Lebaran

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:11

Generasi Z di Jakarta Bisa Berkontribusi Kendalikan Inflasi

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:04

Surat Dr Paristiyanti Nuwardani Diduga jadi Penyebab TPPO Farienjob Jerman

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:00

Elektabilitas Cak Thoriq Tak Terkejar Jelang Pilkada Lumajang

Jumat, 29 Maret 2024 | 05:42

Satpol PP Diminta Jaga Perilaku saat Berinteraksi dengan Masyarakat

Jumat, 29 Maret 2024 | 05:31

Selengkapnya