Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Batasi Turis Rusia Masuk Finlandia, Haavisto: Sesungguhnya Mereka Bukan Ancaman, tetapi Ada Prinsip Moral dan Etika

KAMIS, 22 SEPTEMBER 2022 | 06:55 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Seperti negara Uni Eropa lainnya, Pemerintah Finlandia tengah menyiapkan tekanan yang semakin kuat terhadap Rusia, termasuk melakukan pembatasan terhadap wisatawan asal negara itu.

Menteri Luar Negeri Pekka Haavisto mengatakan hal itu kepada wartawan di sela-sela Majelis Umum PBB di New York, Rabu (21/9) waktu setempat.

Ia menegaskan bahwa negaranya tidak  ingin menjadi negara transit bagi turis Rusia, bahkan untuk (pemegang) visa Schengen yang dikeluarkan oleh negara lain. Saat ini, Helsinki sedang berusaha untuk mengendalikan lalu lintas turis Rusia.
"Kementerian Luar Negeri Finlandia saat ini bekerja dengan sekelompok ahli pada solusi yang akan membantu Finlandia membatasi lalu lintas ini atau benar-benar menghentikannya," ujar Haavisto,  seperti dikutip dari AFP.

"Kementerian Luar Negeri Finlandia saat ini bekerja dengan sekelompok ahli pada solusi yang akan membantu Finlandia membatasi lalu lintas ini atau benar-benar menghentikannya," ujar Haavisto,  seperti dikutip dari AFP.

Ia menambahkan bahwa tindakan tersebut mungkin melibatkan beberapa undang-undang baru atau amandemen yang sudah ada, dam itu sedang ditangani oleh parlemen.

Sesungguhnya, Finlandia tidak melihat orang Rusia yang bepergian ke UE sebagai ancaman keamanan, menurut Haavisto.

"Orang biasa yang bepergian untuk tujuan pariwisata bukanlah ancaman keamanan,” ujarnya. Namun, bagaimana pun juga, ada  “prinsip moral dan etika yang terlibat”  dalam hal ini. Orang Rusia tidak bisa hanya terus menghabiskan liburan mereka di Eropa seperti biasa ketika negara mereka melancarkan perang.

Rencana pembatasan turis Rusia ke Eropa mendapat penentangan dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang menurutnya "bukan ide yang baik."

Uni Eropa menangguhkan perjanjian fasilitasi visa dengan Rusia awal bulan ini. Beberapa negara anggota juga berhenti mengeluarkan visa turis dan bisnis, sementara tiga negara Baltik dan Polandia mengumumkan bahwa mereka akan menolak masuk semua warga negara Rusia, bahkan mereka yang memiliki visa Schengen valid yang dikeluarkan oleh anggota Uni Eropa lainnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya