Berita

Susilo Bambang Yudhoyono/Repro

Politik

Video Lama Beredar Lagi, SBY: Jangan-jangan Orang yang Sering Menuduh Pemilu Curang, Dulunya Sering Curang

RABU, 21 SEPTEMBER 2022 | 21:25 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang akan turun gunung karena mencium aroma Pemilu 2024 bakal berjalan tidak adil, masih menjadi perbincangan publik.

Dugaan SBY, Pemilu 2024 akan diwarnai intrik dan kecurangan. Dia mengaku mendapat kabar, bahwa pilpres hanya akan menyajikan dua pasangan calon.

Soal kecurangan, baru-baru ini pernyataan SBY jelang Pemilu 2014 kembali beredar. Di Twitter, video itu salah satunya diunggah akun politisi PDIP yang juga mantan kader Partai Demokrat Ruhut Sitompul.

Dalam satu sesi wawancara, SBY yang saat itu menjabat Presiden, membahas soal kecurigaan Pemilu 2014 akan diwarnai kecurangan dan ketidaknetralan pemerintah.

Kata SBY, hal tersebut memang sudah sering dibahas. Bagi dia, tuduhan pada kemungkinan kecurangan mungkin saja disuarakan oleh orang-orang yang terbiasa berperilaku curang.

"Saya juga mendengar, dan kalau saya perhatikan politisi yang menuduh pemilu curang, ya itu itu saja orangnya," kata SBY dalam video di akun @ruhutsitompul dikutip Rabu (21/9).

"Bahkan saya dengan teman-teman berbicara jangan-jangan orang yang mudah sekali menuduh pemilu curang, pemerintah curang, itu dulu juga sering curang, dikira orang lain melakukan hal yang sama," sambungnya.

Sementara, pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Kamis pekan lalu (15/9), SBY mengatakan siap turun gunung pada Pemilu 2024.

"Mengapa saya harus turun gunung menghadapi pemilihan umum 2024 mendatang, saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda pemilu 2004 bisa tidak jujur dan tidak adil," ujar SBY dalam video yang diunggah akun TikTok @pdemokrat.sumut, Jumat (16/9).

Ketidakadilan itu, dikatakan SBY, ada kabar yang dia dengar bahwa calon presiden dan calon wakil presiden dikondisikan hanya untuk dua pasangan calon yang mendapatkan restu dari pihak tertentu. Hal ini, dia tidak menjelaskan pihak dimaksud.

"Konon akan diatur dalam pemilihan presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja, yang dikehendaki oleh mereka," katanya.

"Informasinya Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres cawapresnya, bersama koalisi tentunya,jahat bukan pikiran seperti itu? Itu batil," imbuhnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya