Berita

Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Jabar, Ihsanudin/Ist

Politik

Kenaikan BBM Lebih Banyak Mudharatnya, Pemerintah Didesak Segera Lakukan Evaluasi

RABU, 21 SEPTEMBER 2022 | 03:58 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Desakan agar Pemerintah segera mengevaluasi kembali kebijakan kenaikan harga BBM subsidi terus digelorakan berbagai kalangan masyarakat. Terlebih bantuan sosial yang diberikan pemerintah untuk mengurangi dampak kenaikan BBM di masyarakat banyak yang tidak tepat sasaran.

Bahkan anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Jabar, Ihsanudin, tidak setuju kalau penyaluran subsidi BBM yang tidak tepat sasaran jadi dasar menaikkan harga.
Sebab, alasan tersebut selalu digunakan Presiden RI Joko Widodo sejak awal menjabat hingga kini memasuki tujuh tahun.


"Selama tujuh tahun lebih ngapain saja, kok persoalan tidak tepat sasaran masih tetap berlangsung dan kembali dijadikan alasan untuk menaikkan harga BBM Subsidi," tegas Ihsanudin, dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (20/9).

Selain itu, imbuh Ihsanudin, upaya recovery yang dilakukan pemerintah dengan membagikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat terdampak juga banyak yang tidak tepat sasaran.

"Pengamatan saya di lapangan, seperti di Kabupaten Karawang banyak sekali warga yang harusnya mendapatkan BLT tapi tidak mendapatkannya dengan alasan tidak terdata," tutur Ihsanudin.

"Hal ini jelas tidak sesuai dengan yang diungkapkan pemerintah, dan faktanya penyaluran bantuan yang tidak tepat sasaran terus berulang-ulang," sambungnya.

Ia mensinyalir, penyaluran BLT yang tidak tepat sasaran itu antara lain disebabkan oleh biasnya pendataan di tingkat bawah, yakni di tingkat desa.

Sementara pemerintah, kata Ihsanudin, belum punya formula dan langkah konkret untuk benar-benar mensinkronkan data kemiskinan dengan data penerima BLT yang seharusnya.

"Masih banyak yang seharusnya menerima BLT tapi tidak dapat. Di sisi lain banyak juga warga yang mestinya tidak berhak menerima tapi mendapatkannya karena biasnya pendataan tadi," jelas dia.

Selain itu, Ihsanudin juga respek terhadap gerakan mahasiswa yang berdemo dan menolak kenaikan harga BBM bersubsidi yang merupakab bagian dari aspirasi rakyat secara umum.

"Mahasiswa memahami betul dan merasakan betapa sulit dan beratnya dampak kenaikan BBM bagi kehidupan rakyat secara umum. Kebutuhan hidup menjadi naik sementara penghasilan tidak naik. Kalau pejabat yang membully gerakan mahasiswa enak, meskipun harga-harga naik tapi mereka, kan punya tunjangan penghasilan',” paparnya.

Ditambakan Ihsanudin, apa yang disuarakan mahasiswa adalah aspirasi rakyat banyak yang harus didengar oleh pemerintah.

"Karena mudharatnya lebih besar bagi rakyat, saya kira pemerintah harus mengevaluasi kembali dan membatalkan kenaikan harga BBM subsidi itu," tandasnya.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

KPK Lelang Gedung Lampung Nahdiyin Center

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:12

UPDATE

Jelang Piala AFF dan AFC, 36 Pemain Masuk Seleksi Tim U-16 Tahap Dua

Jumat, 29 Maret 2024 | 08:02

Gunung Semeru Kembali Erupsi, Warga DIminta Tak Beraktivitas

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:25

Kemnaker Gelar Business Meeting Pengembangan SDM Sektor Pariwisata

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:11

2.098 Warga Terjangkit DBD, Pemkot Bandung Siagakan 41 Rumah Sakit

Jumat, 29 Maret 2024 | 07:01

Sebagian Wilayah Jakarta Diprediksi Hujan Ringan

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:21

Warga Diimbau Lapor RT sebelum Mudik Lebaran

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:11

Generasi Z di Jakarta Bisa Berkontribusi Kendalikan Inflasi

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:04

Surat Dr Paristiyanti Nuwardani Diduga jadi Penyebab TPPO Farienjob Jerman

Jumat, 29 Maret 2024 | 06:00

Elektabilitas Cak Thoriq Tak Terkejar Jelang Pilkada Lumajang

Jumat, 29 Maret 2024 | 05:42

Satpol PP Diminta Jaga Perilaku saat Berinteraksi dengan Masyarakat

Jumat, 29 Maret 2024 | 05:31

Selengkapnya