Berita

Ketua Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron/Ist

Nusantara

Kang Hero: SBY Turun Gunung di Pemilu 2024, Karena Kondisi Tidak Baik-baik Saja

SELASA, 20 SEPTEMBER 2022 | 17:29 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Mantan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) siap turun gunung di Pemilu Serentak 2024. Pasalnya, SBY mensinyalir Pemilu 2024 bakal diliputi kecurangan.

Dikatakan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut, akan ada pihak yang mencoba melakukan kecurangan dan dapat merugikan masyarakat di Pemilu, khususnya Pilpres 2024.

Ketua Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron menjelaskan, SBY mendapat informasi valid terkait indikasi pengaturan khusus yang akan dilakukan penguasa agar pasangan capres atau cawapres hanya dua paslon.

"Istilah turun gunung SBY, bisa dimaknai kondisi tidak sedang baik-baik saja. Terlebih jelang Pemilu 2024, akan banyak ancaman yang dapat menganggu konsentrasi partai dalam memenangkan target politiknya," kata Kang Hero, sapaan karibnya dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (20/9).

Menurutnya, SBY sebagai penggagas dan pendiri Partai Demokrat, sangat wajar melihat kondisi politik saat ini. Karena terindikasi akan terjadi perlakukan tidak adil dan tidak jujur.

Kang Hero menjelaskan, sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai, SBY tentu telah membaca peta politik di nasional. Terlebih, kepentingan politik dengan rancangan koalisi saat ini.

"Dengan pandangan khusus SBY, pasti kami sebagai kader menunggu manuver politiknya dan arah perjuangan kami. Khususnya rancangan koalisi yang akan dibangun ke depan,” ujarnya.

Selain itu, akan ada dampak positif dengan turun gunungnya SBY. Pastinya, kata dia lagi, kader Partai Demokrat di daerah akan dapat suntikan semangat baru untuk meningkatkan militansi kader, dalam memperjuangan kemenangan partai.

"Pastinya meningkatkan semangat dan militansi kader dan membangkitkan kembali para pemilih Pak SBY dulu untuk bersama demokrat pada Pemilu 2024," pungkasnya.

Populer

Jejak S1 dan S2 Bahlil Lahadalia Tidak Terdaftar di PDDikti

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:30

Karangan Bunga untuk Ferry Juliantono Terus Berdatangan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 12:24

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

UI Buka Suara soal Gelar Doktor Kilat Bahlil Lahadalia

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:21

Hikmah Heboh Fufufafa

Minggu, 20 Oktober 2024 | 19:22

Begini Kata PKS Soal Tidak Ada Kader di Kabinet Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 15:45

Promosi Doktor Bahlil Lahadalia dan Kegaduhan Publik: Perspektif Co-Promotor

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:56

UPDATE

Dukungan untuk Palestina, PKS Harap Sugiono Lanjutkan Keberanian Retno Marsudi

Kamis, 24 Oktober 2024 | 12:03

Bayern Digulung Barca 1-4, Thomas Mueller: Skor yang Aneh!

Kamis, 24 Oktober 2024 | 11:50

Jokowi Masih Terima Kunjungan Menteri Toleransi UEA di Solo

Kamis, 24 Oktober 2024 | 11:33

Pembekalan Menteri Prabowo ke Akmil Magelang Bakal Solidkan Kerja Kabinet

Kamis, 24 Oktober 2024 | 11:17

1.270 Personel Gabungan Kawal Demo Buruh Perdana di Era Prabowo-Gibran

Kamis, 24 Oktober 2024 | 11:08

Kemlu Rusia Alami Serangan Siber di Tengah KTT BRICS

Kamis, 24 Oktober 2024 | 11:04

Menang 1-0 atas Kuwait, Tim U-17 Indonesia Buka Peluang Lolos

Kamis, 24 Oktober 2024 | 10:52

SIS Olympics 2024 Momentum Satukan Keberagaman 3 Negara

Kamis, 24 Oktober 2024 | 10:47

Bawaslu Berharap Mahasiswa dan Kampus Berkontribusi Majukan Demokrasi Indonesia

Kamis, 24 Oktober 2024 | 10:45

Emas Antam Anjlok Goceng, Satu Gram Jadi Segini

Kamis, 24 Oktober 2024 | 10:36

Selengkapnya