Berita

Penduduk Haiti sedang mengantre untuk mendapatkan pasokan air bersih/Net

Dunia

Protes Kenaikan BBM Picu Kerusuhan, Warga Haiti Sampai Sulit Dapat Air

MINGGU, 18 SEPTEMBER 2022 | 13:55 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Haiti menghadapi krisis air, setelah perusahaan menghentikan pengiriman pasokannya karena aksi protes kenaikan harga bahan bakar yang memicu baku tembak.

Banyak penduduk ibukota Haiti, Port-au-Prince, terpaksa berlindung di rumah ketika tembakan meletus. Sementara jalanan diblokir pengunjuk rasa dengan aksi pembakaran ban.

Dimuat TRT World pada Minggu (18/9), hal ini membuat perusahaan menghentikan pengiriman airnya yang biasa dikirimkan ke ibukota di mana suhu harian di wilayah tersebut saat ini mencapai 34 derajat Celcius.


Kini ribuan orang di Haiti menghadapi kekurangan air setelah berhari-hari protes yang terjadi. Kekhawatiran semakin memuncak ketika badai tropis Fiona akan datang, yang memicu penduduk setempat mulai mencari pasokan air.

Ketika gencatan senjata sempat dilakukan setengah hari, banyak yang kemudian bergegas pergi ke pusat distribusi untuk menimbun pasokan air dan gas selama beberapa hari, karena khawatir akan kerusuhan yang terus berlanjut serta badai tropis yang akan datang.

Beberapa penduduk sebelumnya dikabarkan harus melakukan perjalanan bermil-mil agar dapat mengisi air di ember-ember dan botolnya untuk bisa dibawa pulang.

"Saya tinggal di Fort National, karena ada blokade di negara ini, kami datang ke sini (Port-au-Prince) untuk membeli air. Jika bukan karena tempat-tempat ini, kami akan mati kehausan," ujar Jean-Denis salah satu penduduk Fort National.

Kerusuhan terbaru di negara itu terjadi ketika inflasi melonjak ke level tertinggi dalam satu dekade terakhir, maraknya kekerasan geng yang juga terjadi telah menyebabkan ratusan orang tewas dan ribuan orang Haiti mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kini menemukan air jernih turut menjadi masalah baru yang menyengsarakan bagi penduduk Haiti. Mereka mencari air di mana-mana dan kadang tidak dapat menemukannya. Penduduk setempat kerap kali terpaksa menggunakan Clorox ke dalam air kotor untuk dapat meminumnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya