Berita

Keluarga kerajaan mengiringi peti mati Ratu Elizabeth II/Net

Dunia

Polisi Tangkap Warga yang Memaksa Mendekati Peti Mati Ratu Elizabeth II

SABTU, 17 SEPTEMBER 2022 | 13:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Petugas keamanan Inggris menangkap seorang anggota masyarakat pada Jumat (16/9) karena mencoba menerobos antrean untuk mendekati peti mati Ratu Elizabeth II yang sedang disemayamkan sebelum pemakaman pada hari Senin (19/9).

Pria itu dengan cepat dilumpuhkan ke lantai oleh petugas polisi sebelum dipindahkan dari Westminster Hall.

"Dia ditangkap karena pelanggaran di bawah Undang-Undang Ketertiban Umum dan saat ini ditahan," kata Polisi Metropolitan, seperti dikutip dari 9News, Sabtu (17/9).

Siaran langsung orang-orang yang mengalir untuk memberi penghormatan sempat terputus selama insiden itu.

Sementara itu, gelombang orang yang mengantre untuk melewati peti mati Ratu Elizabeth II menghadapi waktu tunggu hingga 24 jam untuk menempuh jarak delapan kilometer dari garis awal di Southwark Park hingga peti mati di Parlemen.

Pemerintah juga telah memperingatkan bahwa suhu malam akan menjadi dingin.

Ratu Elizabeth II disemayamkan di Westminster Hall sampai pagi pemakamannya untuk memungkinkan anggota masyarakat memberikan penghormatan terakhir mereka.  

Jurnalis 9News, Christine Ahern berdiri di antara massa dan menunjuk ke "ribuan" orang yang menunggu untuk melihat peti mati Ratu.

Ahern mengatakan orang-orang dari segala usia telah bergabung dengan garis dari bayi hingga orang-orang berusia 80-an.

Meski harus menghadapi antrean panjang da melelahkan, orang-orang dalam antrean mengatakan kepada wartawan bahwa itu adalah pengalaman sekali seumur hidup dan mereka tidak akan melewatkannya untuk dunia.

"Dia adalah inspirasi bagi kami. Dia adalah orang yang luar biasa dan dia melakukan banyak hal untuk Persemakmuran," kata salah seorang warga.

"Semua orang senang. Kami bertemu dengan beberapa orang baik dalam antrian dan kami telah berbagi kenangan jadi itulah yang hebat," kata yang lainnya.

Pada Jumat malam, pihak berwenang terpaksa harus menghentikan sementara antrean sepanjang beberapa kilometer karena terlalu banyak orang yang bergabung dalam prosesi panjang untuk memberi penghormatan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya