Berita

Presiden Xi Jinping saat menghadiri KTT SCO di Uzbekistan, 15 September 2022/Net

Dunia

CIA: Xi Jinping Ingin Militer China Ambil Alih Taiwan pada 2027

SABTU, 17 SEPTEMBER 2022 | 12:00 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

CIA meyakini bahwa China akan mewujudkan keinginannya untuk menguasai Taiwan dalam waktu tiga tahun ke depan.

Wakil Direktur CIA David Cohen mengatakan, China menginginkan reunifikasi damai dengan pulau itu, tetapi Presiden Xi Jinping nampaknya ingin militernya mampu merebut Taiwan pada tahun 2027.

Pernyataan Cohen dilaporkan oleh CNN yang mengatakan bahwa Xi tidak mempersiapkan invasi tertentu ke Taiwan, melainkan menginginkan “kemampuan untuk mengambil kendali Taiwan dengan paksa.”


"Dia belum membuat keputusan untuk melakukan itu, tetapi dia telah meminta militernya untuk menempatkan dia pada posisi di mana dia ingin melakukan apa yang dia inginkan," kata Cohen.

“Ini masih penilaian (Komunitas Intelijen) secara keseluruha,n bahwa kepentingan Xi di Taiwan adalah untuk mendapatkan kendali melalui cara-cara nonmiliter," katanya.

Beijing telah secara terbuka menyatakan bahwa mereka bermaksud untuk menyatukan kembali Taiwan dengan daratan China dengan cara damai. Dalam sebuah buku putih yang diterbitkan pada bulan Agustus, pemerintah China menegaskan komitmen ini untuk cara-cara non-militer, tetapi mencadangkan opsi untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan.

Taiwan menolak pendekatan “satu negara, dua sistem” yang ditetapkan dalam buku putih, di mana Taipei menyatakan bahwa hanya rakyat Taiwan yang akan memutuskan masa depan mereka.

Sementara masih banyak orang yang kebingungan tentang status Taiwan, apakah termasuk negara atau wilayah, tetapi China sendiri  menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri dan bersumpah akan merebutnya kembali.

Para pemimpin Taiwan mengatakan, wilayah mereka jelas lebih dari sekadar provinsi dan memiliki alasan sebagai negara berdaulat.

Taiwan memiliki konstitusinya sendiri, para pemimpin yang dipilih secara demokratis, dan sekitar 300.000 tentara aktif dalam angkatan bersenjatanya.

Taiwan telah memerintah sendiri sejak pasukan nasionalis yang dipimpin oleh Chiang Kai-shek melarikan diri ke pulau itu pada tahun 1949, setelah mereka kalah dalam perang saudara dari Komunis.

Ketegangan di Selat Taiwan mencapai titik didih bulan lalu, menyusul kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei. China menganggap kunjungan itu sebagai dukungan diam-diam atas kemerdekaan Taiwan, dan menanggapinya dengan meluncurkan latihan militer skala besar di sekitar Taiwan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya