Berita

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin/Net

Dunia

Dubes Ukraina: Jika Ingin Negosiasi, Rusia Harus Akui Kekalahan

JUMAT, 16 SEPTEMBER 2022 | 16:52 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Enam bulan telah berlalu sejak meletusnya invasi Rusia ke Ukraina yang menyebabkan kematian ribuan tentara dan warga sipil, rusaknya infstruktur, hingga memicu krisis pangan dan energi global.

Hingga kini belum ada lagi itikad baik dari kedua negara untuk menyelesaikan konflik dengan jalan damai. Bahkan pihak Ukraina dengan tegas menolak pembicaraan damai dengan Kremlin jika harus mengorbankan wilayahnya.

Dutabesar Ukraina Vasyl Hamianin mengatakan, Kyiv hanya bersedia melakukan pembicaraan atau negosiasi damai jika Rusia memenuhi syarat dan ketentuan yang telah diajukan. Yaitu jika Kremlin mengakui kekalahannya dan angkat kaki dari Rusia.

"(Pembicaraan) hanya bisa terjadi jika mereka (Rusia) menarik pasukannya dari Ukraina. Rusia juga harus menghentikan serangan pada tentara nasional kami," tegasnya pada press briefing online dalam rangka memperingati Hari Demokrasi Internasional, Jumat (16/9).

Namun sejauh ini menurut Vasyl, Rusia juga tidak memiliki kapabilitas untuk memenuhi persyaratan dari Ukraina. Dibuktikan dengan serangannya di PLTN Zaporizhia.

"Kami tidak ingin memperoleh perdamaian dengan menjual tanah dan warga kami untuk negara pengokupasi (Rusia)... Pasukan telah banyak berjuang. Ini menandakan bahwa kita membutuhkan kemenangan dengan cara melawan musuh, bukan dengan negosiasi yang merugikan," jelasnya.

Di lain pihak, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan negaranya tidak mengesampingkan upaya negosiasi dengan Ukraina. Tetapi ia menyebut Ukraina yang selalu saja menunda pembicaraan, sehingga membuat negosiasi semakin rumit.

"Kami tidak menyangkal negosiasi, tetapi mereka yang melakukannya harus memahami bahwa semakin lama mereka menunda proses ini, semakin sulit bagi mereka untuk bernegosiasi dengan kami," papar Lavrov, seperti dikutip dari TASS, Minggu (12/9).

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya