Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam KTT SCO di Uzbekistan, Kamis 15 September 2022/Net
Di tengah pertemuan tatap muka antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Uzbekistan, Gedung Putih mengeluarkan seruan agar Beijing tidak mendukung agresi Moskow ke Ukraina.
Desakan tersebut disampaikan Dewan Keamanan Nasional AD John Kirby kepada wartawan, Kamis (15/9) waktu setempat.
"Kami tidak ingin siapa pun berada di sela-sela (konflik)," kata Kirby, seperti dikutip dari CNN, Jumat (16/9). Menurutnya, seluruh dunia harus berhadapan dengan apa yang dilakukan Putin. Bukan malah mendukungnya.
Pernyataan Kirby datang sesaat setelah Xi bertemu Putin di sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai yabg digelar di Samarkand, Uzbekistan.
Itu adalah pertemuan langsung Xi dengan Putin sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari.
Xi, yang mengaku berada di titik netral dalam urusan Rusia di Ukraina, tidak ikut serta dalam peluncuran sanksi. Bahkan, Beijing semakin melebarkan hubungan kerja sama bilateral dengan Rusia.
Semua mata menyoroti pertemuan Xi dan Putin. Bagi para analis, China telah memberikan Rusia jalur kehidupan ekonomi, ketika invasinya ke Ukraina menimbulkan sanksi yang diluncurkan Barat. China telah memposisikan dirinya sebagai pasar alternatif untuk barang-barang Rusia, dan sebagai pelanggan utama bahan bakar murah Rusia.
Para pengamat memandang hal ini yang membuat Gedung Putih was-was ketika Xi dan Putin bertemu pada Kamis.
“China dan Rusia sering muncul sebagai pasangan, dua kekuatan otoriter besar yang berusaha merevisi tatanan internasional," kata
Alexander Gabuev , seorang rekan senior di Carnegie Endowment for International Peace, menulis di majalah Foreign Affairs.
Dalam pertemuan itu Putin berterima kasih kepada Xi, yang telah memanggilnya sebagai 'teman lama'. Putin menghargai pendekatan China yang "seimbang" terhadap krisis Ukraina dan mengecam kebijakan buruk Washington.
Putin mengatakan dia siap untuk membahas "keprihatinan" China atas Ukraina. Putin juga mengungkapkan bahwa dirinya memahami kekhawatiran Xi setelah pasukan Rusia menderita kerugian besar dalam beberapa pekan terakhir.
Kirby mengatakan masih harus dilihat seberapa besar China akan mendukung perang Rusia, semnatara ia juga mencatat bahwa Beijing saat ini belum terlihat bergerak mendukung Putin secara material atau melanggar sanksi terhadap Moskow.