Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Beijing: Akar Penyebab Ketegangan di Selat Taiwan karena Prinsip satu-China telah Ditentang

KAMIS, 15 SEPTEMBER 2022 | 16:06 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan hanya akan tercapai jika prinsip satu-China dan Konsensus 1992 benar-benar ditegakkan.

Kementerian Luar Negeri China pada Rabu (14/9), kembali menegaskan hal itu, menanggapi laporan media yang mengklaim bahwa AS sedang mempertimbangkan untuk menjatuhkan sanksi kepada China demi mencegahnya menyerang Taiwan.

Mao Ning, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, mengatakan pada media briefing rutin pada Rabu (14/9) bahwa akar penyebab ketegangan saat ini di Selat Taiwan adalah bahwa prinsip satu-China telah ditentang dan otoritas DPP terus mengejar agenda kemerdekaan Taiwan.


Mao mengatakan persoalan Taiwan adalah murni urusan internal China.

"Tidak ada negara asing yang berhak mencampuri urusannya," kata Mao, seperti dikutip dari Global Times, Kamis (15/9).

Pernyataan tersebut muncul setelah Reuters melaporkan bahwa AS sedang mempertimbangkan opsi untuk paket sanksi terhadap China untuk mencegahnya menyerang Taiwan, di mana Uni Eropa juga mendapat tekanan dari Taiwan untuk melakukan hal yang sama.

Media Barat juga melaporkan bahwa Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS diharapkan memiliki markup dari Undang- Undang Kebijakan Taiwan pada hari Rabu.

Mengenai tindakan tersebut, Mao menekankan bahwa pihak China telah berulang kali menyatakan penentangannya yang tegas terhadap Undang-Undang Kebijakan Taiwan tahun 2022.

"Pihak AS harus mematuhi prinsip satu-China dan ketentuan dari tiga komunike bersama China-AS," desak Mao.

"Hanya dengan menangani masalah terkait Taiwan dengan hati-hati dan tepat, kerusakan lebih lanjut dapat dicegah pada hubungan China-AS," ujarnya.

Beberapa negara Eropa mungkin mengikuti AS dalam menekan China atas persoalan Taiwan, tetapi mereka tidak akan berani mengambil langkah besar, begitu menurut para ahli.

"Prinsip satu-China merupakan landasan politik bagi pembentukan dan pengembangan hubungan diplomatik antara China dan negara-negara lain," kata Mao.

"China dengan tegas menentang segala bentuk pertukaran resmi antara wilayah China Taiwan dan negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan China," lanjutnya.

Dia juga mengatakan bahwa upaya otoritas DPP untuk berkolusi dengan kekuatan eksternal dalam mengejar agenda separatis kemerdekaan Taiwan hanya akan menemui jalan buntu.

"Hanya dengan kembali ke prinsip satu-China dan Konsensus 1992, perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dapat dipastikan secara efektif," ujarnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya