Berita

Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe/Net

Dunia

AS Desak China Segera Restrukturisasi Utang Sri Lanka

SELASA, 13 SEPTEMBER 2022 | 08:27 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Amerika Serikat (AS) mendorong China untuk bekerja sama merestrukturisasi utang Sri Lanka yang saat ini menghadapi krisis ekonomi parah.

"China harus bekerja sama dengan restrukturisasi utang Sri Lanka, sementara negara yang terlibat dalam peminjaman harus bertanggung jawab di masa depan," ujar Kepala Economy Next, United States Agency for International Development (USAID) Samantha Power selama kunjungannya ke Kolombo, seperti dimuat ANI News, Selasa (13/9).

Krisis ekonomi semakin parah di Sri Lanka, dengan cadangan devisa habis, gagal bayar utang, hingga jatuhnya mata uang rupee. Saat ini, Sri Lanka berusaha melakukan restrukturisasi utang demi mendapatkan pinjaman dari Dana Moneter Internasional (IMF).


"Ketika Sri Lanka berusaha keluar dari krisis ekonomi ini, AS sebagai kreditur dan anggota klub Paris siap untuk berpartisipasi dalam restrukturisasi utang Sri Lanka," tambahnya.

Tetapi sebelumnya, Power mengatakan, semua kreditur Sri Lanka, termasuk China, harus setuju untuk merestrukturisasi pinjaman mereka sebelum IMF mulai mencairkan pinjaman,

“Sangat penting bahwa semua kreditur Sri Lanka, terutama Republik Rakyat Cina, bekerja sama dalam proses ini secara terbuka dan dengan syarat yang sebanding satu sama lain," kata Power.

Selain itu, Power juga menekankan, selain merestrukturisasi utang, Sri Lanka juga harus mengubah cara peminjamannya.

Seorang pejabat senior IMF mengatakan krisis ekonomi yang sedang berlangsung di Sri Lanka akan semakin dalam jika China tidak setuju dengan restrukturisasi utang.

Sejauh ini, China belum menyetujui restrukturisasi utang yang dapat mencakup pemotongan atau pengurangan suku bunga. Sebaliknya, China telah menyatakan kesediaannya untuk membiayai kembali Sri Lanka untuk membayar kembali pinjaman masa lalunya tanpa perubahan apa pun.

Diperkirakan Sri Lanka berutang pembayaran utang sebesar 2 miliar dolar AS tahun ini ke China.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya