Berita

Ilustrasi peretasan/Net

Politik

Kontroversi Hacker Bjorka Membuka Kotak Pandora Kinerja Pemerintah yang Abai

SENIN, 12 SEPTEMBER 2022 | 11:35 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kontroversi hacker atau peretas Bjorka dianggap membuka kotak pandora buruknya kinerja pemerintah dalam menjamin keamanan data publik.

Hal itu disampaikan Peneliti Senior Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata menanggapi kemunculan hacker Bjorka yang mengancam membuka data pejabat pemerintahan Indonesia.

"Kontroversi Bjorka membuka kotak pandora kinerja pemerintah soal data. Bahwa selama ini, pemerintah abai sekali dengan data publik," ujar Dian kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (12/9).

Padahal dalam kebijakannya, pemerintah memaksa rakyat menyerahkan data pribadi, seperti saat membeli SIM card provider, membuat aplikasi kesehatan PeduliLindungi, serta lainnya.

"Namun, yang diterima publik malah sebaliknya. Data itu berserak bahkan dikonfirmasi satu media, data yang bocor itu benar adanya data publik yang ada di tangan pemerintah," kata Dian.

Yang lebih para, instansi seperti Telkom, KPU, PLN membantah bahwa data publik yang ada di tangan mereka aman dan tidak bocor.

"Harusnya, pemerintah ambil pelajaran dari tindakan bjorka. Bahwa, pemerintah memang tidak fokus soal isu cyber security. Kejadian ini memantik kejadian saat pemilu 2004, di mana laman KPU diretas dan diganti," jelas akademisi Universitas Ibnu Chaldun ini.

Oleh karena itu, ia meminta agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan instansi pemerintah lebih hati-hati dalam merespons terhadap kontroversi Bjorka.

"Alih-alih membantah, yang terjadi malah sebaliknya. Komentar Menkominfo Johnny menjadi bumerang buat dia sendiri. Data pribadinya malah dibuka," pungkas Dian.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya