Berita

Demonstrasi buruh menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta/RMOL

Publika

Topeng Demokrasi atas Nama Rakyat

OLEH: YUKIE H. RUSHDIE*
SABTU, 10 SEPTEMBER 2022 | 19:02 WIB

KEMACETAN mengular ketika atas nama “rakyat” dan “demokrasi” sekelompok pengunjuk rasa memblokir jalan protokol.

Ada rasa masygul, juga bimbang.

Di satu sisi, rakyat diminta untuk bersimpati karena “nama”-nya dipinjam pada aksi mereka.


Pada sisi lain, entah berapa banyak lagi “rakyat” yang mengalami kerugian karena aksi itu, baik yang terlambat masuk kantor atau diomeli pelanggan gegara pesanannya telat diantar.

Sudah sebegitu tidak percaya dirinyakah para aktivis unjuk rasa di zaman sekarang?

Kalau memang isu yang mereka usung untuk berunjuk rasa itu betul-betul mewakili kepentingan rakyat, bukankah mereka tak harus bertindak seperti demikian hanya demi menarik perhatian?

Haruskah melakukan upaya “provokasi” semacam begitu, dengan opsi: "Gabung atau Macet?"

Demokrasi itu, pada hakikatnya, bukanlah sekadar adu banyak dan mengesampingkan akal sehat.

Ketidakpercayaan pada pemerintah ataulah pengamin kebijakan tentunya tak harus ditunjukkan dengan cara-cara yang menimbulkan ketidakpercayaan versi baru.

Pada relasi kapital, boleh jadi strategi tadi semacam pengejawantahan dari egoisme yang terlalu membuncah tanpa lagi memperhitungkan kepentingan alternatif.

Misalnya saja, demo buruh demi memperjuangkan upah, sudahkah mereka memperhitungkan juga nasib para pengganggur, atau kepentingan pihak-pihak yang masih mencari kerja?

Pertanyaannya, kalaulah tuntutan mereka dipenuhi, akankah itu berdampak langsung terhadap nasib para penganggur dan pencari kerja?

Yang pasti, dampak langsungnya hanya akan terasa oleh mereka yang kebetulan sudah menjadi buruh atau pekerja.

Sementara, bagi mereka yang masih menganggur, atau dalam proses pencarian, tentunya dampak itu bakal sangat delayed, atau bahkan takkan terasa sama sekali.

Catatan ini sekadar mengingatkan agar para aktivis tak terjebak pada pola pembentukan generasi “buta-tuli” yang baru, sebagaimana sudah berserakan di gedung-gedung pemerintah dan parlemen.

Jangan lagi membentuk karakter arogan dengan mengatasnamakan demokrasi dan rakyat, seperti yang sudah berjalan selama ini di gedung-gedung parlemen.

Kalau begitu jadinya kelak, hal itu tentu nyaris tak ada bedanya dengan ulah parpol yang selama ini selalu dituding hanya menjadikan demokrasi dan rakyat sebagai topeng dan atas nama belaka.

“Maaf, kenaikan harga BBM memang memberatkan. Tapi, kalau harus ditambah lagi dengan mendorong sepeda motor ke SPBU, gegara kehabisan di tengah kemacetan aksi unjuk rasa, ini sih sama saja dengan sudah jatuh tertimpa tangga,” kata sebuah ilustrasi yang tetiba melayang-layang di kepala.

Makna sebuah perjuangan bagi rakyat bakal terasa lebih sempurna bila tidak diiringi dengan hadirnya masalah baru.

Dalam benak saya, negara yang maju ataulah pemerintahan yang berhasil bukanlah yang memperbesar pemberian subsidi bagi rakyatnya, melainkan yang membuat seluruh rakyatnya mampu hidup berkecukupan tanpa subsidi sepeser pun.

Jadi, kata kuncinya adalah “pemberdayaan”, bukan “memperdaya”.

*Penulis adalah wartawan senior yang tinggal di Jakarta

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya